Hemoglobin
Haemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung
zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah dan terdapat didalam eritrosit.
Sebuah molekul haemoglobin memiliki empat gugus haeme yang mengandung besi fero
dan empat rantai globin. Terdapat beberapa bentuk haaemoglobin : tipe fetal
(HbF) dan dua bentuk utama haemoglobin dewasa (HbA1 dan HbA2)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Haemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung zat besi. Kompleks
tersebut berwarna merah dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul
haemoglobin memiliki empat gugus haeme yang mengandung besi fero dan empat
rantai globin. Terdapat beberapa bentuk haaemoglobin : tipe fetal (HbF)
dan dua bentuk utama haemoglobin dewasa (HbA1 dan HbA2). Haemoglobin
membawa oksigen, sebagian karbondioksida dan mendapat perubahan pH.Glycosylated
haemoglobin (HbA1) ---> kadar HbA1 menunjukkan kadar gula darah selama
periode beberapa bulan dan dapat digunakan untuk menilai derajat pengendalian
pada Diabetes mellitus. Nilai normal Hb untuk laki-laki adalah 13 gr% - 18 gr%,
dan untuk wanita adalah 11,5 gr% - 16,5 gr% (Brooker, 2001)
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin
memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen. Dengan oksigen itu membentuk
oksihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen
dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan. Jumlah hemoglobin dalam darah normal
ialah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah.
Dalam berbagai bentuk anemia, jumlah hemoglobin dalam darah
berkurang. Dalam berbagai bentuk anemia parah, kadar itu bisa di bawah 30% atau
5 gram setiap 100 ml. karena hemoglobin mengandung zat besi yang di perlukan
untuk bergabung dengan oksigen, maka dapat di mengerti bahwa semacam itu
merupakan gejala kekurangan oksigen, seperti nafas pendek. Ini sering merupakan
salah satu gejala pertama anemia kekurangan zat besi. (
Evelyn C. Pearce, 2009)
Haemoglobin adalah Sebuah substansi
didalam sel darah merah (erithrocyte) dan tanggung jawab masing-masing warna,
terdiri dari pigmen haeme (zat besi - berisi porphyrin) terkait dengan protein
globin. Haemoglobin memiliki sifat unik dapat menyatu dengan oksigen dan
merupakan pengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Haemoglobin membawa oksigen
dalam aliran darah melewati paru-paru dan bersama dengan darah sampai ke
jaringan tubuh. Darah biasanya mengandung 12-18 g / dl dari hemoglobin.
Myohaemoglobin
: zat besi - yang mengandung protein, menyerupai hemoglobin, ditemukan dalam
sel otot. Seperti hemoglobin yang berisi kumpulan haeme. Ikatan yang mengandung
oksigen, bertindak sebagai reservoir oksigen di dalam serabut otot .
Oxyhaemoglobin : substansi darah merah dibentuk bila pigmen hemoglobin dalam
sel darah merah menyatu kembali dengan oksigen. Oxyhaemoglobin adalah bentuk
oksigen yang diangkut dari paru-paru ke sel-sel, di mana oksigen dilepaskan.
Methahaemoglobin : substansi yang dibentuk apabila atom besi dari pigmen hemoglobin
darah telah mengoksidasi dari ferrous ke bentuk ferric (bandingkan
oxyhaemoglobin). Methahaemoglobin yang tidak dapat mengikat oksigen molekular
dan karenanya tidak dapat mentransportasi oksigen ke seluruh tubuh. Keberadaan
methahaemoglobin dalam darah (methahaemoglobinaemia) mungkin akibat menelan zat
oksid dari narkoba atau dari warisan keabnormalan dari molekul hemoglobin.
Gejala - gejala termasuk kelelahan, sakit kepala, pusing dan cyanosis (oxford electric medical dictionary).
Perkembangan sel darah dalam sumsum tulang melalui berbagai tahap:
mula-mula besar dan berisi nukleus tetapi tidak ada hemoglobin: kemudian
dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan baru diedarkan ke
dalam sirkulasi darah.
Rata-rata panjang hidup darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi
using, dan di hancurkan dalam sistema retikulo-endotelial, terutama dalam limpa
dan hati. Globin dalam hemoglobin dipecah manjadi asam amino untuk digunakan
sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam Hem dari hemoglobin
di keluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem
dalam hemoglobin diubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin yaitu
yang berwarna kehijau-hijuan yang dapat dilihat pada perubahan warna hemoglobin
yang rusak pada luka memar.
Bila terjadi pendarahan maka sel merah dengan hemoglobinnya sebagai
pembawa oksigen, hilang. Pada pendarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam
waktu beberapa minggu berikutnya. Tetapi bila kadar hemoglobin turun sampai 40%
atau dibawahnya, maka di perlukan tranfusi darah. (Evelyn P. Pearce 1993)
Sel
darah merah eritrosit merupakan cakram bikonkafyang tidak berinti yang kir-kira berdiameter 8 mm, tebal bagian tepi 2mm pada bagian tengah
tebalnya sekitar 1 mm atu kurang. (Sylvia.
A pearce, 1995)
1.2
Tujuan
o
Untuk
mengetahui cara menentukan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.
o
Untuk
mengetahui variasi Hb darah antar mahasiswa.
1.3
Alat dan Bahan
·
Alat :
v Lancet (alat penusuk)
v Tabung Haemometer
v Pipet Sahli
v Batang pengaduk
·
Bahan :
v Aquades
v HCl 0,1 N
v Kapas Alkohol
1.4
Cara Kerja
a. Isilah tabung haemometer dengan HCl 0,1 N sampai skala 2
b.
Desinfeksi ujung jari yang akan diambil darahnya dengan
menggunakan kapas alkohol.
c. Tusuk ujung jari tersebut
dengan lancet dan darah pertama dibuang darah kedua ambil biarkan darah keluar terlebih dahulu, setelah itu
hisap darah yang keluar dengan menggunakan pipet sahli sampai batas berwarna biru atau sebanyak ± 20 mm3.
d.
Pindahkan darah tersebut kedalam
tabung haemometer yang sudah di isi HCl secara perlahan-lahan.lalu aduk dengan menggunakan batang penggaduk selama 5 menit sampai
terbentuknya asam ematin(coklat tua).
e. Jika sudah tidak ada yang tertinggal dalam pipet,
segera cuci pipet tersebut dengan menggunakan air dengan cara menghisapnya lalu di keluarkan kembali selama beberapa kali,
untuk mencegah agar pipet tidak tersumbat.
f. Encerkan sampel darah tersebut dengan meneteskan aquades sambil dikocok
secara perlahan dengan menggunakan pengaduk gelas sampai warna darah dalam
tabung haemometer dengan rak standar sama.
h. Setelah warna sampel darah sama dengan warna rak standar, bacalah
skala yang di tunjukan pada tabung pengencer, sehingga di dapatkan konsentrasi
hemoglobin dari sampel darah yang diambil.
1.5
Hasil
·
Untuk Hb normal :
Laki-laki 14-18 gr/dl
Wanita 12-16 gr/dl
·
Pada Pasien Ana Junita dan Dodi Kismoro didapatkan hasil Hb normal
yaitu:
Ana junita :
13 gr/dl
Dodi
kismoro : 15 gr/dl
BAB
II
PENUTUP
2.1
Kesimpulan
. Hemoglobin
adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa
karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang
terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Kadar hemoglobin dapat
ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli.
Kadar Hb normal Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6
gr/dl, pada anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 gr/dl, pada anak usia 4-5 tahun :
10.7 - 14.7 gr/dl, pada anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 gr/dl, pada dewasa
(Pria) : 14 - 18
gr/dl, dan pada dewasa (Wanita) : 12- 16 gr/dl
2.2
Saran
Setelah mengetahui bagaimana pemeriksaan
haemoglobini serta penatalaksanaannya dengan menggunakan metode sahli diharapkan
perawat dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien guna meningkatkan proses pelayanan bagi pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
o
Brooker,
Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan.EGC
: Jakarta.
o
oxford
electric medical dictionary (Indonesian Translete by Patriani).
o Price A Sylvia. 1995. Patofisiologi. Penerbit buku kedokteran
: Jakarta
o
Pearce, Evelyn C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Gramedia:
Jakarta.
o
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Gramedia:
Jakarta.
No comments:
Post a Comment