Parasit penyebab malaria
ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui perantara nyamuk anopheles.
Nyamuk malaria hidup di daerah pantai, hutan, rawa air kotor yang tidak
mengalir, perkebunan, dan persawahan. Ada empat jenis parasit yang di kenal
selama ini sebagai penyebab malaria, yaitu Plasmodium
falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium
malariae, dan Plasmodium ovale. Plasmodium falcifarum paling banyak mengakibatkan kematian, sekitar
lebih dari dua juta orang tiap tahun meninggal di seluruh dunia karena penyakit
malaria.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Parasit penyebab malaria
ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui perantara nyamuk anopheles.
Nyamuk malaria hidup di daerah pantai, hutan, rawa air kotor yang tidak
mengalir, perkebunan, dan persawahan. Ada empat jenis parasit yang di kenal
selama ini sebagai penyebab malaria, yaitu Plasmodium
falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium
malariae, dan Plasmodium ovale. Plasmodium falcifarum paling banyak mengakibatkan kematian, sekitar
lebih dari dua juta orang tiap tahun meninggal di seluruh dunia karena penyakit
malaria.
Parasit malaria memakan sel
darah merah yang berfungsi sebagai alat transportasi makanan dan oksigen dalam
tubuh. Berkurangnya sel sel darah merah mengurangi suplai makanan dan oksigen
ke seluruh tubuh sehingga menurunkan fungsi tubuh. ( Bambang Mursito, 2002)
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium
yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini
secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina (Depkes RI, 2008 di http://malaria.welcoome depkes.ac.uk/mosquito ).
Malaria adalah penyakit
infeksi parasit yang menyerang hampir 170 juta tiap tahun. Penyakit malaria
menjangkit lebih dari 100 negara di dunia terutama daerah tropik pada
ketinggian 400-3.000 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia, lebih dari 40
juta pendududk bermukim di daerah malaria sehinnga dari tahun ke tahun, kasus
malaria terus meningkat.
Infeksi parasit malaria
dapat mengakibatkan perubahan Hematologi pada penderita, antara lain yang
berhubungan dengan jantung, limpa, hati, sumsum tulang, otak, paru, terkadang
ginjal, usus kecil, dan testis. Akibatnya, jika penyakit lain timbul dan
terjadi gangguan pada ginjal maka air
kencing menjadi berwarna merah. Penurunan pada kasus anemia berat dapat memicu
gagal jantung, perdarahan usus, luka lambung, dan luka pada rongga usus. (Sabrina Maharani, 2010)
Infeksi yang disebabkan
plasmodium, umumnya plasmodium falsiparum
dan plasmodium vivaks. Infeksi
malaria falsiparum pada ibu hamil sering menyebabkan kematian bila tidak
diketahui dan diberi pengobatan yang baik. Dicoba untuk membedakan antar ibu
yang yang non- immune (berada di
daerah yang penularan yang rendah) atau daerah semi-immune (berada di daerah yang penularan yang tinggi). Ibu yang
non-immune kemungkinan mengalami
komplikasi lebih besar. Sedang untuk ibu yang semi-immune komplikasi yang terjadi adalah terjadinya anemi dan
parasitemia pada plasenta tetapi tidak sampai mengenai janin (angka kejadian
malaria neonatorum adalah 0,03%), tetapi dapat menyebabkan BBLR. Penyakit ini
bersifat menahun dan melemahkan kondisi penderita (Abdul Bari Saifudin, 2009)
Badan Kesehatan Dunia (WHO)
telah merekomendasikan tiga strategi penanggulangan malaria pada kehamilan
yaitu: deteksi dini dan pengobatan malaria yang efektif, pencegahan malaria
secara intermiten dengan mengguna-kan SP dan penggunaan kelambu berinsektisida (WHO, 2008)
1.2 Tujuan
untuk mengetahui gambaran bakteri Plasmodium sp pada
sediaan.
Untuk mengetahui adanya penyakit malaria atau tidak
pada seseorang.
1.3 Alat
dan bahan
2.
Objek
glass 8.
Tabung reaksi
3.
Lancet 9.
Batang pengaduk
4.
Methanol
5.
Mikroskop
6.
Emersi
oil
7.
Giemsa
8.
Buffer PH 7,2
1.4 Cara
kerja (pembuatan sediaan malaria)
2.
Bersihkan
jari manis menggunakan kapas beralkohol, kemudian tusuk jari manis menggunakan
lancet.
3.
Darah
pertama dibuang, darah kedua diteteskan di atas objek glass sebanyak 1 sampai 2
tetes.
4.
Untuk
darah tebal diaduk searah jarum jam dengan diameter 1 cm.
5.
Untuk
darah tipis letakkan objek glass diatas sediaan kemudian tarik kedalam kemudian
ke pinggir objek glass sehingga terbentuk seperti lidah kucing.
6.
Kemudian
dikeringkan. Untuk darah tipis diteteskan dengan methanol sedangkan, darah yang
tebal tidak ditetesi methanol.
Cara kerja (pewarnaan sediaan)
1.
Masukan
giemsa kedalam tabung reaksi sebanyak 3 tetes.
2.
Masukan
buffer sebanyak 1cc kedalam tabung reaksi
3.
Aduk
hingga homogen
4.
Teteskan
diatas sediaan, diatas sediaan darah tipis dan tebal.
5.
Biarkan
15 menit, kemudian cuci dengan air mengalir kemudian keringkan.
6.
Setelah
kering dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 10X10 kemudian dilanjutkan
10X90 menggunakan Emersi oil.
BAB II
PENUTUP
2.1
Kesimpulan
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang banyak
di derita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropics. Vektor yang berperan
dalam penularan penyakit malaria adalah nyamuk anopheles. Plasmudium yang
menyebabkan penyakit malaria berasal dari spesies Plasmodium falciparum,
Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae. Pemeriksaan laboratorium untuk
menegakkan diagnosa penyakit malaria dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Salah satu metode yang digunakan untuk menemukan jenis dan stadium dari parasit
penyebab malaria adalah sediaan darah malaria.
2.2 Saran
Setelah
mengetahui bagaimana pemeriksaan Malaria dengan
menggunakan metode sediaan diharapkan
perawat dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien guna meningkatkan proses pelayanan bagi pasien pengidap malaria.
DAFTAR PUSTAKA
Maharani, Sabrina. 2010. Herbal Sebagai Obat Bagi Penderita Penyakit Mematikan. Jogjakarta:
A+ Plus Book.
Mursito, Bambang. 2002. Ramuan Tradisional untuk Penyakit Malaria. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Saifuddin, Abdul Bari. 2009 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,Ed 1
cetakan 5. Jakarta: PT Bina Pusaka Sarwono Prawirohardjo;
WHO. World Malaria Report 2008. Geneva.
WHO. Guidelinesfor the treatment Malaria. WHO Geneve
2006.
http://malaria.welcoome depkes.ac.uk/mosquito
No comments:
Post a Comment