Tempat Berbagi Informasi Kesehatan dan Keperawatan

askep Fistula Anal

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Dasar Teori
      1.      Pengertian
Fistula ani, fistula in ano, atau sering juga disebut fistula perinanal merupakan sebuahhubungan yang abnormal antara epitel dari kanalis anal dan epidermis dari kulit perianal.Hubungan ini berupa sebuah traktus yang terbentuk oleh jaringan granulasi. Bukaanprimernya terletak pada kanalis anal dan bukaan sekundernya terletak pada kulit perianalis.
Fistula adalah hubungan yang abnormal antara suatu saluran dengan saluran lain, atau antara suatu saluran dengan dunia luar melalui kulit. Yang pertama disebut fistula interen dan yang kedua fistula eksteren. Fistula anorektal atau fistula ani adalah terowongan abnormal dari anus atau rektum, biasanya menuju ke kulit di dekat anus, tapi bisa juga ke organ lainnya seperti vagina



2.3 EPIDEMIOLOGI

 Angka prevalensi penyakit ini adalah 8,6 kasus tiap 100.000 populasi. Prevalensi padapria adalah 12,3 tiap 100.000 populasi. Pada wanita, berkisar 5,6 kasus tiap 100.000 populasi.Rasio antara pria dan wanita adalah 1,8:1. Umur rata-rata dari penderita fistel ani adalah 38tahun.


2.4 ETIOLOGI

·         Fistula ani hampir selalu disebabkan oleh abses anorektal yang mendahului.

·         Penyebab lainnya dapat berupa trauma, fisura anal, kanker, terapiradiasi, infeksi actinomycoses, tuberkulosis, dan chlamydial.

 
2.5 Patofisiologi

 Kanalis anal mempunyai 6-14 kelenjar kecil yang terproyeksi melalui sfingter internal dan mengalir menuju kripta pada linea dentata. Kelenjar dapat terinfeksi danmenyebabkan penyumbatan. Bersamaan dengan penyumbatan itu, terperangkap jugafeces dan bakteri dalam kelenjar. Apabila kripta tidak kembali membuka ke kanalis anal,maka akan terbentuk abses di dalam rongga intersfingterik. Abses lama kelamaan akanmenghasilkan jalan keluar dengan meninggalkan fistula.

2.7 MANIFESTASI KLINIK 
           
·         keluarnya pus seropuruluen yang mengiritasi kulit di sekitarnya dan menyebabkanperasaan tidak enak.

·         gejala ini sudah menahun

·         Abses perianal yang rekurens

·         bila bukaan tersumbat maka nyeri akan timbul meningkat hingga pus dapat keluar 


·         kadang terjadi penyembuhan superfisial yang kemudian menyebabkan pus terakumulasidan abses terbentuk kembali.

·         Abses kemudian akan pecah lagi melalui lubang yang sama atau lubang baru


2.8 Pemeriksaan Penunjang.


● Fistulografi
- Injeksi kontras melalui pembukaan internal, diikuti dengan anteroposterior, lateral dan gambaran X-ray oblik untuk melihat jalur fistula.
● Ultrasound endoanal/ endorektal
- Menggunakan transduser 7 atau 10 MHz ke dalam kanalis ani untuk membantu melihat differensiasi muskulus intersfingter dari lesi transfingter. Transduser water-filled ballon membantu evaluasi dinding rectal dari beberapa ekstensi suprasfingter. Modalitas ini tidak digunakan secara luas untuk evaluasi klinis fistula.
● MRI → MRI dipilih apabila ingin mengevaluasi fistula kompleks, untuk memperbaiki rekurensi.
● CT- Scan →  CT Scan memerlukan administrasi kontras oral dan rektal
● Barium Enema → u/ fistula multiple dapat mendeteksi penyakit inflamasi usus.
● Anal Manometri :
Evaluasi tekanan pada mekanisme sfingter berguna pada pasien tertentu.
• Menurunkan observasi nada sewaktu evaluasi preoperative
• Riwayat fistulotomi sebelumnya.
• Riwayat trauma obstetrik
• Fistula transfingterik/ suprasfingterik tinggi (jka diketahui)
Jika menurun, bagian operasi pada beberapa portio sfingter harus dielakkan.

Diagnosa

·         Anamnesa

·         Pemeriksaan Fisik Bukaan eksternal yang akan tampak seperti sinus terbuka atau elevasi jaringan granulasi.Pada rectal touché dapat ditemukan traktus fibrosa atau uliran di bawah kulit.Pengeluaran pus secara spontan dapat terlihat atau terjadi saat penekanan dengan jaritangan

·         Anoskopi



























\



2.9 Penatalaksanaan

Prinsip umum dalam penanganan bedah fistula ani adalah untuk menghilangkanfistula, mencegah rekurens, dan untuk memelihara fungsi sfingter.
Beberapa metode telah diperkenalkan untuk mengidentifikasi bukaan saat beradadi kamar operasi:

·         Memasukkan probe melalui bukaan eksternal sampai ke bukaan internal, atau sebaliknya.

·         Menginjeksi cairan warna seperti methylene blue, susu, atau hidrogen peroksida, danmemperhatikan titik keluarnya di linea dentata. Walaupun methylene blue dapat mewarnai jaringan sekitarnya, namun mencairkannya dengan Saline atau hidrogenperoksida akan mengatasi masalah ini.

·         Mengikuti jaringan granulasi pada traktus fistula.
Memperhatikan lipatan kripta anal saat traksi dilakukan pada traktus. Hal ini dapatberguna pada fistula sederhana namun kurang berhasil pada varian yang kompleks


2.10 Komplikasi

Langsung         :

·         Perdarahan

·         Impaksi fecal

·         Hemoroid

Tertunda          :

·         Inkontinensia

·         Rekurens

·         Stenosis analis

·         Penyembu







B.KONSEP DASAR KEPERAWATAN.


A.Pengkajian.

1.Kajian persepsi kesehatan–pemeliharaan kesehatan, akan dijumpai:

·         -Ada riwayat kambuhan abses perianal dengan selang waktu diantaranya.

·         -Berat badan berlebih

·         -Hygiene kurang

2.Kajian Nutrisi metabolik, pada kajian ini akan dijumpai:

·         -Peningkatan suhu/demam.

3.Kajian pola eliminasi, pada pengkajian akan ditemukan:

·         -Khas: keluarnya cairan purulen (pus) dan berbau busuk dari fistulaperianal.

·         -Perubahan eliminasi; konstipasi, diare.

·         -Tenesmus.

4.Kajian pola aktifitas dan latihan, pada pengkajian pola ini pada klien akan dijumpai:

·         -Merasa lemah dan cepat lelah

5.Kajian pola tidur dan istirahat, pada pengkajian pola ini mungkin ditemukan:

·         -Keluhan insomnia karena nyeri atau diare.

6.Kajian pola persepsi sensori dan kognitif, akan dijumpai:

·         -Nyeri yang bertambah bila duduk atau batuk.

7.Kajian pola konsep diri, pada pengkajian pola ini akan dijumpai:

·         -Klien merasa cemas, karena penyakitnya berulang dan tidak sembuh-sembuh








B.Diagnosa keperawatan.

            Diagnosa yang mungkin muncul pada klien dengan perianal fistel adalah:

1.Perubahan pola eliminasi konstipasi/diare berhubungan efek anestesi, pemasukancairan yang tidak adekuat.

2.Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan risiko prosedur invasive, luka yangmungkin terkontaminasi.

C.Rencana asuhan keperawatan.



Diagnosa
Tujuan
Rencana tindakan
1. Perubahan pola eliminasi konstipasi/diareberhubungan dengan efek anestesi, pemasukan cairan yang tidak adekat
-pola eliminasi kembali berfungsi normal
-Auskultasi bising usus.

Rasional:
·         adanya suara bising usus yang abnormal, merupakantanda adanya komplikasi.

-Anjurkan makanan/minuman yang tidak mengiritasi.

Rasional:
·         menurunkan resiko iritasi mukosa.

-Kolaborasi medik untuk pemberian glyserin suppositoria.

Rasional:
·         membantu melunakkan feses



2. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya prosedur invasive, luka yang mungkin terkontaminasi
-tidak terjadi infeksi, luka sembuh tanpa komplikasi.

-Monitor tanda-tanda vital, temperatur, respirasi, nadi.

Rasional:
·         peningkatan temperatur, pernapasan, nadi merupakanindikasi adanya proses infeksi.
-Rawat area luka dengan prinsip aseptik. Jaga balutan kering.

Rasional:
·         menjaga pasien dari infeksi silang selama penggantianbalutan.

-Kolaborasi untuk pemeriksaan cultur dari sekret/drainage, keduadari tengah dan pinggir luka.

Rasional:
·         dengan mengetahui adanya organisme akan menentukanpemberian antibiotik.


-Berikan antibiotik sesuai pesan medik.

Rasional:
·         antibiotik mencegah dan melawan infeksi.


-Bila perlu lakukan irigasi luka.

Rasional:
·         dengan irigasi luka dengan antiseptik baik untuk melawan infeksi.




Contoh KAsus



IDENTITAS PASIEN


 Nama                          : Tn. Amril Maini

Umur                           : 49 tahun

Alamat                                     : Perumnas

Pekerjaan                     :PNS

Status                           : Kawin

Tgl Pemeriksaan          : 10 Juli 2011

RM                              : 16 02 42


ANAMNESIS



·         Keluhan Utama : bisul di dekat lubang pantat
·         Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke RSUP NTB dengan keluhan terdapat bisul pada daerah sekitar lubang pantat sejak ± 8 tahun yang lalu. Pasien mengaku bisul tersebut hilang timbul, setelah pecah dan mengeluarkan nanah kemudian timbul lagi. Menurut pengakuan pasien, bisultersebut biasanya pecah setiap selang waktu 1 minggu, berisi nanah (+), darah (-). Saat inikeluhan nyeri disangkal pasien namun keluhan nyeri dirasakan pasien saat bisul belum pecah. Pasien mengatakan tidak ada gangguan saat makan dan minum serta mual-muntah.Pasien mengaku saat BAB (buang air besar) tidak ada gangguan (normal), BAB 1x/harisetiap pagi, sulit/keras saat BAB dan sering mengedan saat BAB disangkal pasien. BAB bercampur darah dan lendir disangkal pasien. Pasien juga mengatakan tidak adagangguan saat BAK (buang air kecil), pancaran BAK normal, sering terbabangun malamhari untuk BAK disangkal pasien, BAK terputus-putus (-), tidak puas/lampias saat BAK (-), mengedan/sulit saat BAK (-), nyeri saat BAK (-) BAK bercampur darah (-). Riwayatdemam (+), batuk batuk lama (-), mencret (-), luka/infeksi pada alat kelamin (-)





Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien mengaku sering mengalami hal yang serupa sebelumnya sejak 8 tahun yang lalu.Riwayat HT (+), DM (-), Asma (-).

Riwayat Penyakit Keluarga   :

Pasien mengaku tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang serupa.

Riwayat Alergi                                   :

Pasien mengaku tidak mempunyai riwayat alergi pada makanan dan obat-obatan tertentu.

Riwayat Pengobatan             :

Pasien mengaku sering berobat ke puskesmas dan diberi antibiotik.


PEMERIKSAAN FSIK 

Keadaan Umum : Sedang

Kesadaran : CM/ E4V5M6

TD : 180/90 mmHg 

N: 84 x/menit

R : 20 x/menit

T : 36,8 °C


Kepala             : Normochepali, ekspresi wajah normal


·         Mata    :   Simetris, palpebra superior-inferior normal, konjungtiva anemis -/-,seklera ikterus -/-, isokor, reflek pupil +/+
·         Hidung :  Simetris, deviasi septum (-), massa (-), rinorea (-), epistaksis (-)
·         Telinga : Simetris, massa dan fistula (-) pada preaurikular dan retroaurikular,otorhea (-)



Leher               :  Simetris (-), pembesaran kelenjar (-), massa (-)

Thorax             :
•Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada (-), massa (-), spider nevi (-), kifosis (-),skoliosis (-), lordosis (-)

•Palpasi : Simetris kanan-kiri, focal premitus (+) normal, massa (-), iktus kordisteraba sejajar linea mid klavikula ICS 4-5

•Perkusi :
           
Pulmo : sonor 

Cor      : pekak 

Batas paru-jantung      :          

Superior dextra           : ICS 2 sejajar linea para sternalis dextra

Inferior dextra : ICS 4 sejajar linea para sternalis dextra
 
Superior sinistra     :         ICS 2 sejajar linea para sternalis sinistra

Inferior sinistra  :       ICS 5 sejajar linea mid klavikula sinistra
           
·         Auskultasi  :

Cor      : S1-S2 tunggal, regular, murmur (-)

Pulmo  : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen         :

·         Inspeksi     : Distensi (-), massa (-), darm countur (-), darm steifung (-)

·         Auskultasi  : Bising usus (+) normal, borborygmus (-), metallic sound (-).

·         Palpasi       : Massa (-), nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ren(ginjal) tidak teraba, vesica velea tidak teraba.

·         Perkusi       : tympani


Pelvic-Inguinal             :

Dextra : massa (-), pembesaran kelenjar getah bening (-), infeksi (-)

Sinistra :

·         Inspeksi           : Massa (-), hiperemi (-)

·         Palpasi                         : Nyeri tekan (-).

 
Uro-Genital     : 

Normal, infeksi (-), massa (-), bising arteri renalis dextra-sinistra (-), ginjaltidak teraba pada palpasi.

Genital            : dalam batas normal

Anal-Perianal  :

RT                   :

Tonus sphincter ani adequat, mukosa licin, ampula recti tidak kolap,massa (-), nyeri (-), darah (-), teraba indurasi arah jam 6 dengan jarak 0,6cm dari tepi anus.

Perianal           :

Massa (-), Abses (-), outlet (+), tanda-tanda radang(-).






Ekstremitas atas-Axilla :

Ekstremitas atas          : Edema -/-, luka/infeksi -/-, massa -/-, fraktur -/-, akral hangat +/+

Axillia                         : massa (-), pembesaran kelenjar getah bening  (-), luka/infeksi (-)

Ekstremitas bawah :

Edema -/-, lukafraktur -/-, massa -/-, akral hangat +/+


Status lokalis :

Inspeksi :
                                               
Tampak outlet pada regio perianal sinistra arah jam 5,tanda-tanda radang (-), abses (-), massa (-).

Palpasi :

RT       : Tonus sphincter ani adequat, mukosa licin, ampularecti tidak kolap, massa (-), nyeri (-), darah (-), terabaindurasi arah jam 6 dengan jarak 0,6 cm dari tepi anus









                                                                                                                  
RESUME

Anamnesa :

Laki-laki 49 tahun mengeluh terdapat bisul pada daerah sekitar lubang pantat sejak ±8 tahun yang lalu. Laki-laki tersebut mengaku bisul tersebut hilang timbul. Bisultersebut timbul dan kemudian pecah mengeluarkan nanah dalam selang waktu 1minggu. Terasa nyeri saat bisul belum pecah.

Pemeriksaan Fisik 

Tampak outlet pada regio perianal sinistra arah jam 5, tanda-tanda radang (-), abses(-), massa (-). Dari pemeriksaan RT didapatkan Tonus sphincter ani adequat, mukosalicin, ampula recti tidak kolap, massa (-), nyeri (-), darah (-), teraba indurasi arah jam6 dengan jarak 0,6 cm dari tepi anus.
  


BAB IV
PENUTUP


KESIMPULAN

Fistula anal biasanya terjadi  akibat dari infeksi atau abses (pengumpulan nanah) di anus. Hal ini juga dapat disebabkan oleh kondisi yang mempengaruhi usus seperti penyakit radang usus.


SARAN

1.      pasien diberikan support agar dapat mempercepat penyembuhan penyakit Fistula anal
2.      memberikan perawatan dan perhatian pada pasien dalam proses perawatan

3.      peningkatan dan penyediaan sarana dan prasarana serta kerja sama pihak RS dan keluarga

1 comment:

  1. Saya Dr Muhammad Yusuf
    Klik nama profil saya dan lihat blog saya.
    Insyah Allah ada pencerahan bagi yang ingin sembuh dari anal fistula.

    ReplyDelete