Tempat Berbagi Informasi Kesehatan dan Keperawatan

Askep Amputasi



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Amputasi lebih dahulu dikenal dari pada seluruh prosedur pembedahan lainnya. Pemotongan tangan dan kaki pernah menjadi hukuman yang bisa dilakukan orang zaman dahulu, yang sesuai dengan peradabannya dan tetap di lakukan saat ini pada beberapa budaya primitif
Amputasi merupakan suatu istilah tindakan operasi yang telah banyak di kenal oleh masyarakat. Pengertian kata amputasi ini adalah pemotongan semua atau sebagian  organ tubuh. Organ tubuh yang di maksud adalah ekstremitas atau alat gerak tubuh. Baik ekstremitas atas atau bawah yang dilakukan berbagai alasan. Salah satunya adalah kegagalan tim medis dalam
memberikan farmakoterapi serta alasan tidak memungkinkan untuk mempertahankan kontinuitas  organ tubuh yang telah disfungsi sehingga jalan penyembuhannya dengan pemotongan organ
Namun disadari seperti tindakan lainnya, amputasi juga memberikan dampak atau pengaruh pada pasien yang menjalani tindakan ini baik selama masa perawatan maupun setelah proses hospitalisasi atau setelah pasien pulang di mana ia menyandang gelar seorang yang cacat
Bedah rekonstruksi / skim graft merupakan tindakan bedah yang mengkhususkan arti pada penanganan deformitas serta defek pada kulit. Jaringan lunak dan  rangka muskuloskletal di bawahnya. Cacat tersebut dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, trauma, penyakit, infeksi dan keganasan
Perawat sangat berperan dan sangat dibutuhkan untuk memberikan  perawat dan pelayanan kesehatan yang berguna dalam membantu mempercepat proses penyembuhan selama pasien  berada dalam perawatan dalam rumah sakit dan mempersiapkan segala aspek kehidupan yang berorientasi, pada masa pasien setelah pulang dan kembali ke dalam  masyarakat  dan kembali ke dalam keluarga sehingga tercapai tingkat kemandirian yang optimal dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab baik sebagai anggota keluarga dan masyarakat 

1.2    Ruang Lingkup Masalah
Dalam makalah ini penulis hanya membahas tentang  konsep ”Asuhan keperawatan  pada klien dengan Amputasi”.

1.3    Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Umum
Mahasiswa-mahasiswi memperoleh informasi dan gambaran pada pelaksanaan asuhan keperawatan  pada klien dengan amputasi
2.      Tujuan Khusus
a.       Mahasiswa/i dapat menjelaskan konsep teori amputasi
b.      Agar Mahasiswa/i  mampu melaksanakan pengkajian pada klien dengan amputasi
c.       Agar Mahasiswa/i  mampu  menentukan diagnosa keperawatan  pada klien dengan amputasi
d.      Agar Mahasiswa/i  mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan  pada klien dengan amputasi
e.       Agar Mahasiswa/i  mampu menerapkan rencana tindakan asuhan keperawatan  pada klien dengan amputasi
f.       Agar Mahasiswa/i  mampu menyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan  pada klien amputasi

1.4    Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan metode kepustakaan

1.5    Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini di bagi dalam bab-bab yaitu Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis yang terdiri dari konsep dasar teoritis yang terdiri dari pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dan komplikasi serta konsep dasar Askep. Bab III Tinjauan kasus terdiri dari pengkajian , diagnosa keperawatan, rencana asuhan keperawatan, Implementasi dan evaluasi Keperawatan . Baba IV penutup terdiri dari kesimpulan dan saran

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Konsep Dasar Teori
            Definisi
Amputasi berasal dari kata ”Amputation” yang berarti sayatan keliling dan kata ”Amputare” yang berarti potong (dr. Hendra T Laksman, 1996)
Amputasi adalah rangkaian prosedur penghilangan sebagian hingga satu atau lebih tulang dan harus dibedakan dengan di sarktikulasi (menghilangkan sebagian satu sendi), (Creshaw, 1993)
Amputasi adalah pengangkatan atau pembuangan anggota tubuh sebagian dari anggota badan atau yang menonjol dari badan (Ortopedi CS umum)
Amputasi adalah perlakuan yang mengakibatkan cacat menetap pada tubuh (R. Sjamsu Hidayat, 1997)
Berdasarkan penadapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa amputasi adalah tindakan pemotongan tubuh baik secara total maupun sebagian dengan alasan indikasi yang kuat serta menimbulkan efek cacat yang menetap pada penderita


            Anatomi Fisiologi
a. Fibula                 g. Kulkanus
b. Tibia                   h. Kuloid
c. Talus                   i. Metatarsal
d. Navikularis         j. Falanx
e. Kuneiform Intermedial
f. Maleolus lateral
keterangan Gambar :
a.       Talus atau tulag loncat merupakan pusat titik tertinggi dan tapak kaki tulang ini mendukung tibia dan setiap sisi bersendi dengan maleolovs di bawah dengan kalkanous
b.      Navikular (tulang berbentuk karpal) ada di sebelah medial kaki antara talus di sebelah belakang dan 3 tulang kuneiform di depan
c.       Tulang kuneiform bersendi posterior dengan navikular dan anteror dengan 3 tulang metatarsal yang di medial
d.      Kuboid ada di sebelah lateral kiri
e.       Tulang metatarsal terdapat 5 tulang metatarsal
f.       Falanx- Falanxnya mempunyai batang dan ujung, batangnya mengecil di arah yang distal, terdapat 14 falanx 3 di setiap jari dan 2 pada ujung jari


            Etiologi
Indikasi utama beda amputasi karena :
1.      Iskemia, karena penyakit reskulanisasi perifer, biasanya pada orang tua pada klien dengan DM, Arteriosclerosis
2.      Trauma amputasi, karena kecelakaan lalu lintas, thermal injuri

            Tingkatan pada Amputasi
o   Ekstremitas Atas
o   Ekstremitas Bawah
§  Amputasi di bawah lutut (below knee amputation)
Amputasi non ischemic limb dan ischemic limb
·         Tension Myodesis
Mengikat group otot dengan tulang
·         Myoplastu
Menjahit otot dengan jaringan lunak pada sisi lain (sebelahnya)
§  Amputasi di atas lutut(above knee amputation)
Persendian hilang sehingga penyangga berat badan perlu di pikirkan protesis yang konvesional membutuhka njarak 9-10cm dari distal stump sehingga bisa berfungsi seperti sendi lutut

            Penatalaksanaan Amputasi
Amputasi selesai bila sudah di pasang protesis yang baik, perawatan post Amputasi ada 2 cara :
1.      Rigid Dressing
Yaitu menggunakan plester of paris di pasang di kamar operasi keuntungan dari cara ini adalah bisa mencegah edema, mengurangi nyeri dan mempercepat posisi berdiri, mobilisasi segera setelah luka sembuh dan mature 2-3 minggu, ngid dressing di buka pada hari ke 7, ke 10 post operasi
2.      Soft Dressing
Yaitu bila ujung stump di rawat secara konvensional, semua tulang yang menonjol di beri bantalan yang cukup, drain di cabut setelah 48 jam, jahitan di bukan pada hari ke 10-14 post operasi. Amputasi di atas lutut penderita supaya tidak meletakkan bantal di bawah sturup

            Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang diperlukan tergantung pada kondisi pentingnya dilakukan Amputasi, pemeriksaan itu antara lain :
a.       Kultur luka untuk mengidentifikasi adanya infeksi dan mikroorganisme
b.      CT Scan, mengidentifikasi adanya tumor, ostemelitis dan haematum
c.       X- Ray mengidentifikasi kelainan tulang
d.      Biopsi untuk menguatkan dugaan adanya benigna./ maligna
e.       Angioprafi, mengevaluasi perubahan dalam sirkulasi dan perfusi jaringan

No comments:

Post a Comment