LAPORAN
PRAKTEK
MIKROBIOLOGI
"MAKALAH MALARIA LENGKAP"
DISUSUN
OLEH :
Ahmad
khoiron (1026010255)
Dosen
pembimbing : Drs. Herwan Sanur
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah
mikrobiologi.
Mengingat akan keterbatasan waktu, pengetahuan, tenaga dan fasilitas
yang ada dalam pembuatan makalah ini, maka kami menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini begitu sempurna baik dari segi tata bahasanya.
Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan rasa
terima kasih kepada :
1.
Dosen pembimbing mata kuliah mikrobiologi bapak Drs. herwan
sanur
2.
Teman-teman
seperjuangan yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah
ini masih sangat sederhana dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah
selanjutnya.
Akhirnya kami ucapkan
terima kasih dan semoga saja makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Bengkulu,
14 Januari 2011
Penulis
DAFTAR ISI :
HALAMAN
JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA
PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . 1
DAFTAR
ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB
I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
TUJUAN
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . 5
BAB
II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . 6
ALAT DAN BAHAN . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
CARA KERJA . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
PEWARNAAN SEDIAAN MALARIA . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
BAB
III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang banyak
di derita olehpenduduk di daerah tropis dan subtropis. Penyakit malaria banyak
ditemukan pada penduduk yang
tinggal di daerah rawa. Vektor yang berperan dalam penularan penyakit malaria adalah
nyamuk anopheles. Plasmudium yang menyebabkan penyakit malaria berasal
dari spesies Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium
ovale dan
Plasmodium malaria (Hiswani, 2004).
Pemeriksaan
laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit
malaria dapat dilakukan
dengan berbagai metode. Salah satu metode yang
digunakan untuk menemukan
jenis dan stadium dari parasit penyebab
malaria adalah sediaan darah
malaria. Metode standar diagnosis malaria berdasarkan pada
hasil pembacaan sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal
menggunakan mikroskop setelah sediaan darah diwarnai menggunakan larutan Giemsa dengan
menggunakan konsentrasi tertentu. Kemampuan seorang analis baik
dalam membuat
sediaan darah, mewarnai dan memeriksanya sangat
menentukan ditemukannya parasit malaria. (Depkes, 1999)
Sediaan darah
malaria dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu sediaan
darah tipis dan sediaan
darah tebal. Ada tidaknya plasmodium pada sediaan
darah dipengaruhi oleh
stadium yang sedang terjadi pada penderita. Stadium
itu meliputi Stadium dingin
dan stadium demam. Demam disebabkan oleh
pecahnya sizon darah yang
telah matang dan masuknya merozoit darah
kedalam aliran darah.
(Hiswani, 2004).
Adapun
pemeriksaan darah tepi dapat dilakukan melalui :
a.
Tetesan preparat darah tebal. Merupakan
cara terbaik untuk menemukan parasit malaria karena tetesan darah cukup banyak
dibandingkan preparat darah tipis. Sediaan mudah dibuat khususnya untuk studi
di lapangan. Ketebalan dalam membuat sediaan perlu untuk memudahkan
identifikasi parasit. Pemeriksaan parasit dilakukan selama 5 menit
(diperkirakan 100 lapang pandangan dengan pembesaran kuat). Preparat dinyatakan
negative bila setelah diperiksa 200 lapang pandangan dengan pembesaran 700-1000
kali tidak ditemukan parasit. Hitung parasit dapat dilakukan pada tetes tebal
dengan menghitung jumlah parasit per 200 leukosit. Bila leukosit 10.000/ul maka
hitung parasitnya ialah jumlah parasit dikalikan 50 merupakan jumlah parasit
per mikro-liter darah.
b. Tetesan preparat darah tipis. Digunakan untuk identifikasi jenis
plasmodium, bila dengan preparat darah tebal sulit ditentukan. Kepadatan
parasit dinyatakan sebagai hitung parasit (parasite count), dapat
dilakukan berdasar jumlah eritrosit yang mengandung parasit per 1000 sel darah
merah. Bila jumlah parasit > 100.000/ul darah menandakan infeksi yang berat.
Hitung parasit penting untuk menentukan prognosa penderita malaria. Pengecatan
dilakukan dengan pewarnaan Giemsa, atau Leishman’s, atau Field’s dan juga
Romanowsky. Pengecatan Giemsa yang umum dipakai pada beberapa laboratorium dan
merupakan pengecatan yang mudah dengan hasil yang cukup baik.
Malaria sampai saat ini masih menjadi salah satu
penyakit yang mematikan. Padahal jika ditangani dengan cepat, malaria tidak
akan sampai merenggut nyawa. Untuk memastikan seseorang terkena malaria, harus
melalui pemeriksaan darah.
Untuk sistem MOSES ini, Damas dan
kawan-kawannya hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 2.000.000. Namun jika
dilakukan penghitungan lebih rinci lagi, biaya untuk memperbanyak MOSES ini
akan jauh lebih murah, dibanding biaya untuk mengirim sampel darah ke dokter.
"Pemeriksaan darah untuk penyakit malaria itu adalah gold standar, maka kalau yang datang memeriksa hanya seorang bidan biasa, tapi datang sudah dilengkapi dengan MOSES itu, dapat dilakukan anamnesis langsung, ada berapa persen kemungkinan terkena malaria. Kalau ada kemungkinan, tinggal lakukan pemeriksaan darah dan hasilnya bisa langsung dikirim ke dokter," terang Damas. Selain tidak harus menggunakan PDA (personal digital assistant), dapat juga menggunakan kamera handphone biasa dan dikirim menggunakan MMS (multimedia messaging service).
Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit malaria dapat dilakukan dengan banyak metode. Salah satu metode yang paling diyakini dapat menemukan jenis serta stadium dari parasit Plasmodium adalah pembacaan sediaan darah malaria.
Sediaan darah malaria dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal. Guna membuat sediaan darah ini cukup diambil sample darah tepi karena jumlah darah yang dibutuhkan hanya sedikit.
Kehandalan teknisi laboratorium menjadi prasyarat utama dalam rangka memperoleh hasil yang akurat dalam pembacaan sediaan malaria.
"Pemeriksaan darah untuk penyakit malaria itu adalah gold standar, maka kalau yang datang memeriksa hanya seorang bidan biasa, tapi datang sudah dilengkapi dengan MOSES itu, dapat dilakukan anamnesis langsung, ada berapa persen kemungkinan terkena malaria. Kalau ada kemungkinan, tinggal lakukan pemeriksaan darah dan hasilnya bisa langsung dikirim ke dokter," terang Damas. Selain tidak harus menggunakan PDA (personal digital assistant), dapat juga menggunakan kamera handphone biasa dan dikirim menggunakan MMS (multimedia messaging service).
Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit malaria dapat dilakukan dengan banyak metode. Salah satu metode yang paling diyakini dapat menemukan jenis serta stadium dari parasit Plasmodium adalah pembacaan sediaan darah malaria.
Sediaan darah malaria dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal. Guna membuat sediaan darah ini cukup diambil sample darah tepi karena jumlah darah yang dibutuhkan hanya sedikit.
Kehandalan teknisi laboratorium menjadi prasyarat utama dalam rangka memperoleh hasil yang akurat dalam pembacaan sediaan malaria.
Peralatan
yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ; mikroskup, obyek glass, blood lancet, pipet
tetes, larutan Giemsa, buku kerja dan pensil warna. Sedangkan sample
pemeriksaan berupa darah tepi yang diambil dari jari tangan.
TUJUAN
1)
Untuk mengetahui adanya penyakit malaria
atau tidak
2)
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat membedakan berbagai jenis parasit yang berhubungan dengan bidang kesehatan dan mengenal berbagai teknik pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa infeksi parasit.
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat membedakan berbagai jenis parasit yang berhubungan dengan bidang kesehatan dan mengenal berbagai teknik pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa infeksi parasit.
3)
Tujuan Instruksional
Khusus
Mahasiswa dapat membuat sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal untuk pemeriksaan malaria.
Mahasiswa dapat membuat sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal untuk pemeriksaan malaria.
BAB
II
PEMBAHASAN
Alat dan bahan :
1)
Objek gelas
2)
Lanset
3)
Mikroskop
4)
Emersi oil
5)
Giemsa
6)
Buffer ph 7,2%
Cara
kerja :
1)
Bersihkan jari manis dengan menggunakan
kapas beralkohol
2)
Kemudian tusuk dengan menggunakan lanset
3)
Darah pertama dibuang,darah kedua
diteteskan diatas objek gelas sebanyak 1 / 2 tetes diatas objek gelas
4)
Untuk darah tebal diaduk searah jarum jam
dengan diameter 1 cm
5)
Untuk darah tipis diletakkan diatas
objek gelas,kemudian ditarik dari kiri kekanan,maka akan terbentuk seperti
lidah kucing.
6)
Kemudian dikeringkan,setelah kering
tambahkan darah tipis dengan metanol,sedangkan darah tebal tidak ditambahkan
metanol.
Pewarnaan sediaaan malaria :
1)
Masukan giemsa kedalam tabung reaksi
sebanyak 3 tetes
2)
Masukan buffer kedalam tabung reaksi
sebanyak 1 cc aduk sampai homogen
3)
Teteskan sediaan darah tebal dan tipis
tadi,biarkan 15 menit,kemudian cuci dengan air mengalir,keringkan
4)
Setelah kering dilihat dengan mikroskop
dengan perbesaran 10 x 10 dan dilanjutkan dengan perbesaran 10 x 90 dengan
menggunakan emersi oil
Hasilnya adalah apabila (+) maka
inti akan berwarna merah dan sitoplasma berwarna biru
Untuk dapat menemukan parasit
secara cepat hendaknya dipilih sediaanq darah tebal. Kelemahan
dari sediaan ini adalah bentuk parasit yang kurang lengkap morfologinya.
Sediaan darah tipis dapat dipilih apabila menhendaki bentuk parasitq yang utuh dan sempurna morfologinya, namun sediaan ini memberikan kemungkinan ditemukan parasit lebih kecil mengingat volume darah yang digunakan relatif sedikit.
Sediaan darah tipis dapat dipilih apabila menhendaki bentuk parasitq yang utuh dan sempurna morfologinya, namun sediaan ini memberikan kemungkinan ditemukan parasit lebih kecil mengingat volume darah yang digunakan relatif sedikit.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Untuk dapat menemukan parasit secara cepat hendaknya dipilih sediaanq darah tebal. Kelemahan dari sediaan ini adalah bentuk parasit yang kurang lengkap morfologinya.
Sediaan darah tipis dapat dipilih apabila menhendaki bentuk parasitq yang utuh dan sempurna morfologinya, namun sediaan ini memberikan kemungkinan ditemukan parasit lebih kecil mengingat volume darah yang digunakan relatif sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
ReFerensi
1)
Hiswani (2004)
2)
Depkes (1999)
3)
Hiswani (2004)
4)
Winardi (2009)
5)
Puskesmas (2010)
·
Ito J, Ghosh A, Moreira LA, Wimmer EA, Jacobs-Lorena
M. Transgenic anopheline mosquitoes impaired in transmission of a malaria
parasite. Nature 2002;417:387-8. PMID
12024215
·
http://puskesmaskemiri.blogspot.com/2010/03/pemeriksaan-lab-malaria.html
No comments:
Post a Comment