Tempat Berbagi Informasi Kesehatan dan Keperawatan

makalah dasar-dasar keperawatan transkultural nursing

MAKALAH
DASAR-DASAR KEPERAWATAN
TRANSKULTURAL NURSING
Disusun oleh: Ahmad khoiron 

Dosen pembimbing:
Ns.Dian Dwiana,S.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2011/2012

Kata Pengantar

Puji  syukur  kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya lah makalah “Dasar-dasar Keperawatan “ ini dapat diselesaikan. Meskipun masih banyak kekurangan baik dari segi isi, sistematika, maupun cara penyajiannya. Makalah Dasar-dasar Keperawatan  ini merupakan hasil dari rangkuman berbagai sumber yang menjelaskan tentang masalah Dasar-dasar Keperawatan yang menjelaskan tentang Transcultural Nursing.

Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah ini dapat membantu mahasiswa yang lain dalam mempelajari tentang Dasar-dasar Keperawatan yang mengenai tentang Transcultural Nursing,baik dari segi pandangan mahasiswa maupun masyarakat lainnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.



Bengkulu, 4 Desember 2012

Penulis






Daftar Isi

Halaman judul
Kata pengantar .........................................................................................  i
Daftar isi ..................................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN
I.I.Latar Belakang .....................................................................................  iii
I.II.Tujuan ................................................................................................  iv
I.II.Manfaat ..............................................................................................  iv
BAB II ISI
II.I.Transkultural Dalam Keperawatan .....................................................  1
A. Pengertian Transkultural ..................................................................................................  1
B. Konsep Transkultural........................................................................................................ 1
C. Peran dan fungsi Transkultural......................................................................................... 2
D. Kepercayaan kuno dan praktek pengobata....................................................................... 3
E. Tradisional konsep kesehatan dan penyakit...................................................................... 7
F. Konsep tradisional kuasilitas penyakit.............................................................................. 7
G. Konsep budaya................................................................................................................. 8
H. Tujuan mengetahui pasien yang budaya dan agama untuk tenaga kerja.......................... 8
I. Budaya kungruen keperawatan.......................................................................................... 9
J. Penyebab sakit dan pengobatan berhubungan dengan makanan....................................... 10
L. Trdisional tentang keperawatan mental............................................................................. 11
M. Peran perawatan............................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
III.I.Kesimpulan........................................................................................ 13
III.II.Saran................................................................................................. 13
Daftar pustaka.......................................................................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN

I.I.Latar Belakang
          Transkultural Nursing mengetahui bagaimana seorang perawat itu dalam melaksanakan tugasnya yang berhubungan dengan nilai budaya dalam masyarakat.Dimana kebudayaan itu mempengaruhi seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya atau dalam perawatan pasiennya.dalam hal ini konsep transkultural sangat diperlukan,konsep keperawatan tersebut merupakan konfigurasi dari ilmu kesehatan dan seni perawat meliputi pengetahuan ilmu humanistic,philosopi perawatan,praktik klinis keperwatan,komunikasi dan ilmu sosial.oleh karena itu tindakan keperawatan harus didasarkan pada tindakan yang komperhensip skaligus holistik.
          Dalam hal ini transkultural nursing mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan individu,hal ini sangat penting bagi perawat untuk mengetahui latar belakang budaya seorang pasien dalam melaksanakan asuhan keperawatan, misalnya kita mengetahui kebiasaan hidupnya sehari-hari, seperti tidur,makan ,kebersihan dirinya.
          Kepercayaan kuno dan praktik pengobatan dalam hal ini masih sangat kental dalam masyarakat,sistem pengobatan tradisional merupakan sub unsur kebudayaan masyarakat sederhana, dimana dalam hal ini masih banyak masyarakat yang percaya dalam pengobatan tradisional.dan beberapa penyakitpun masih banyak dihubungkan dengan kepercayaan dalam masyarakat,sehingga penyembuhannya banyak melakukan secara tradisional.dalam hal ini mengetahui budaya jawa dan budaya sunda dalam pengobatan tradisional.


I.II.Tujuan
          Mengetahui hubungan budaya dimasyarakat dan dunia keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan.serta bagaimana budaya itu mempengaruhi dalam pelaksanaan tugas perawat.

I.II.Manfaat
          Untuk mngetahui nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi sosial,dan merupakan suatu area kajian ilmiah yang brkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya(nilai budaya yang berbeda,ras,yang mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan kepada klien/pasien).



















BAB II
ISI

II.I.Transkultural Dalam Keperawatan
A.PENGERTIAN TRANSKULTURAL
Bila ditinjau dari makna kata, transkultural berasal dari kata trans dan culture, trans berarti alur perpindahan, jalan lintas atau penghubung, sedangkan culture berarti budaya. Menurut kamus besar bahasa indonesia; trans berarti melintang,menembus,melintas dan melalui. Cultur berarti kebudayaan, cara pemeliharaan, kepercayaan, nilai-nilai dan pola prilaku yang umum berlaku bagi suatu kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya, sedangkan cultural berarti sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan.Jadi, transkultural dapat diartikan sebagai pertemuan kedua nilai-nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi sosial. Transkultural nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya. Menurut Leininger (1991).

B.KONSEP TRANSKULTURAL
Kazier Barabara(1983)dalam bukunya yang berjudul Fundamentals Of Nursing Concept and Procedures mengatakan bahwa konsep keperawatan adalah tindakan perawatan yang merupakan konfigurasi dan ilmu kesehatan dan seni merawat yang meliputi pengetahuan ilmu humanistic,philosopi perawatan,praktik klinis keperawatan,komunikasi dan ilmu sosial.konsep ini ingin memberikan penegasan bahwa sifat seorang manusia yang menjadi target pelayanan dalam perawatan adalah bersifat bio,psiko,sosial,spiritual.Oleh karenanya,tindakan perawatan harus didasarkan pada tindakan yang komferhensif sekaligus holistik.
Budaya merupakan salah satu dari perwujudan atau bentuk interaksi yang nyata sebagai manusia yang bersifat sosial.Budaya yang berupa norma,adat istiadat menjadi acuan prilaku manusia dalam kehidupan dengan yang lain.Pola kehidupan yang berlangsung lama dalam suatu tempat,selalu diulangi,membuat manusia terikat dalam  proses yang dijalaninya.Keberlangsungan terus-menerus dan lama merupakan proses internalisasi dari suatu nilai-nilai yang mempengaruhi pembentukan karakter,pola pikir,pola interaksi prilaku yang kesemuanya itu akan mempunyai pengaruh pada pendekatan intervensi keperawatan(cultural nursing approach).

C.PERAN DAN FUNGSI TRANSKULTURAL
Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu.Oleh sebab itu,penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat. misalnya kebiasaan hidup sehari-hari,seperti tidur,makan,pekerjaan,pergaulan sosial dan lain-lain.Kultur juga terbagi dalam subkultur. Subkultur adalah kelompok pada suatu kultur yang tidak seluruhnya menganut pandangan kelompok kultur yang lebih besar atau memberi makna yang berbeda. Nilai-nilai budaya timur,menyebabkan sulitnya wanita yang hamil mendapat pelayanan dari dokter pria.dalam beberapa keadaan,lebih mudah menerima pelayanan kesehatan dari dokter wanita dan bidan.Hal ini menunjukkan bahwa budaya timur masih kental dengan hal-hal yang dianggap tabu.
Dalam tahun-tahun terakhir ini, makin ditekankan pentingnya pengaruh kultur  terhadap pelayanan perawatan. Perawatan transkultural merupakan bidang yang relatif  baru diberfokus pada studi perbandingan nilai-nilai dan praktik budaya tentang kesehatan dan hubungan dengan perawatannya.Leinenger(1991) mengatakan bahwa taranskultural nursing merupakan suatu area kejadian ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya.
Menurut Dr.Madelini Leininger,studi praktek pelayanan kesehatan transkultural adalah berfungsi untuk meningkatkan pemahamanan atas tingkahlaku manusia dalam kaitan dengan kesehatannya.Lininger berpendapat,kombinasi pengetahuan tentang pola praktek transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin sempurnanya pelayanan keperawatan dan kesehatan orang banyak dan berbagai kultur.
                                                                             
D.KEPERCAYAAN KUNO DAN PRAKTEK PENGOBATAN
Sistem pengobatan tradisional merupakan sub unsur kebudayaan masyarakat sederhana,pengetahuan tradisional.Dalam Masyarakat tradisional sistem pengobatan tradasional ini adalah pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara yang sama seperti mempelajari pranata sosial umumnya dan bahwa praktek pengobatan asli(tradisional)adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengenai sebab akibat.
Beberapa hal yang berhubungan kesehatan (sehat-sakit)menurut budaya-budaya yang ada di indonesia diantaranya adalah :
A.   Budaya Jawa
Menurut orang jawa, sehat adalah keadaan yang seimbang dunia fisik dan batin.bahkan,semua itu berakar pada batin.Jika batin karep ragu nututi artinya berkehendak,raga atau badan akan mengikuti.Sehat dalam kontek raga berarti waras.apabila seseorang tetap mampu menjalakan peranan sosial sehari-hari.Untuk menentukan sebab-sebab suatu penyakit ada 2 konsep yaitu,konsep Personalistik dan Konsep Naluralistik. Dalam konsep personalistik,penyakit disebabkan oleh makhluk supernatural(makhluk ghaib,dewa),Mkhluk yang bukan manusia (hantu,roh leluhur,roh jahat)dan manusia (tukang sihir ,tukang tenun).Penyakit ini disebut ora lumbrah atau ora sabaeine(tidak wajar / tidak biasa).Penyembuhannya adalah berdasarkan pengetahuan secara ghaib atau supernatural,misalnya melakukan upacara dan sesaji.Dilihat dari segi personalistik jenis penyakit ini terdiri dari kesiku,kewalat.Penyembuhannya dapat melalui seorang dukun.
Ada beberapa  katagori dukun pada masyarakat jawa yang mempunyai nama dan fungsi masing-masing.
a.     Dukun Bayi,menangani terhadap penyakit yang berhubungan dengan kesehatan bayi
b.     Dukun pijat,menangani sakit terkilir,patah tulang.
c.      Dukun mantra,manangani orang yang kemasukan roh halus

B.   Budaya Sunda

Konsep sehat sakit tidak hanya mencakup aspek fisik saja,tetapi juga bersifat sosial budaya.istilah lokal yang biasa dipakai oleh masyarakat jawa barat(orang sunda)adalah muriang untuk demam,nyerisirah sakit kepala.

1.     Pengertian Sehat sakit
Menurut orang sunda,orang sehat adalah mereka yang makan terasa enak walaupun dengan lauk seadanya,dapat tidur nyenyak  dan tidak ada yang dikeluhkan,sedangkan sakit adalah apabila badan terasa sakit,panas atau makan terasa pahit.Dalam bahasa sunda orang sehat disebut cageur,sedangkan orang sakit disebut gering.
Ada beberapa perbedaan antara sakit ringan dan sakit berat.Orang disebut sakit ringan apabila masih dapat berjalan kaki,masih dapat bekerja,masih dapat makan dan minum dan dapat sembuh dengan minum obat atau obat tradisional yang dibeli diwarung. Orang disebut sakit berat, apabila badan terasa lemas, tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari, sulit tidur, harus berobat kedokter/puskesmas, apabila menjalani rawat inap memerlukan biaya mahal.Konsep sakit ringan dan sakit berat bertitik tolak pada keadaan fisik penderita melakukan kegiatan sehari-hari, dan sumber pengobatan yang digunakan.Berikut contoh sakit dengan penyebab,pencegahan dan pengobatan sendiri.

Ø Sakit Demam
Keluhan demam(bahasa sunda-meriang atau panas tiris)ditandai dengan badan terasa pegal-pegal,menggigil,kadang-kadang bibir biru.Penyebab demam adalah udara kotor ,menghisap debu kotor,pergantian cuaca,kondisi badan lemah,kehujanan,kepanasan cukup lama,dan keletihan.Pencegahan demam adalah dengan menjaga kebersihan udara yang dihisap,makan teratur,olahraga cukup,tidur cukup,minum cukup,kalau badan masih panas/berkeringat jangan langsung mandi,jangan kehujanan dan banyak makan sayuran atau buah.Pengobatan sendiri demam dapat dilakukan dengan obat tradisional,yaitu kompres badan dengan tumbukan daun melinjo,daun cabe atau daun sin gkong,atau dapat juga dengan obat warung yaitu paramek atau puyer bintang tujuh nomor 16.

Adapun yang dipercayai oleh masyarakat antara lain:

Ø Budaya
Budaya adalah  belajar,berbagi dan dipancarkan nilai-nilai, keyakinan, norma dan cara praktek hidup dari kelompok tertentu yang memandu pemikiran, keputusan, dan tindakan dengan cara yang bermotif.

Ø Agama
Agama adalah seperangkat kepercayaan dalam ilahi atau kekuatan manusia super (atau kekuasaan) untuk ditaati dan disembah sebagai pencipta dan penguasa alam semesta? nilai-nilai etis dan sistem agama kepercayaan dan praktek, perbedaan dalam budaya dan seluruh budaya yang ditemukan

Ø Etnis
mengacu kepada sekelompok orang yang berbagi budaya umum dan khas dan yang merupakan anggota dari sebuah kelompok tertentu.

Ø Akulturasi
individu yang telah diambil pada, biasanya diamati, fitur dari budaya lain. Orang-orang dari kelompok minoritas cenderung menganggap sikap, nilai, kepercayaan, menemukan praktek-praktek masyarakat yang dominan sehingga menghasilkan pola budaya campuran.
E.TRADISIONAL KONSEP KESEHATAN DAN PENYAKIT
Bila dilihat di berbagai kelompok multikultural, penjelasan untuk kesehatan dan penyakit yang ditandai, kepercayaan tradisional banyak tentang penyebab penyakit, pengobatan, dan praktek kesehatan umum dapat dilihat sebagai sangat kompleks, dinamis, dan interaktif. Penjelasan ini sering melibatkan keluarga, masyarakat, dan / atau agen supernatural dalam sebab dan akibat, placation, dan ritual pengobatan untuk mencegah, mengendalikan, atau menyembuhkan penyakit. Kegagalan untuk memahami dan menghargai "perbedaan" yang dapat memiliki implikasi serius bagi keberhasilan setiap Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit (HPDP) usaha.Perlu diketahui bahwa di banyak budaya Timur dan budaya lain di dunia berkembang, lokus kontrol untuk kausalitas penyakit yang sering berpusat di luar individu, sedangkan dalam budaya Barat, lokus kontrol cenderung lebih berorientasi internal (Dim-out, 1995 ).Mengakui bahwa pasien banyak individu dan praktisi kesehatan memiliki pemahaman spesifik tentang kausalitas kesehatan dan penyakit dan pengobatan yang disebut model penjelasan. Model ini umumnya merupakan konglomerasi dari pelatihan budaya dan sosial masing-masing, keyakinan, dan nilai-nilai, agama / kepercayaan, nilai, dan perilaku-, dan pemahaman konsep biomedis bahwa setiap kelompok memegang (manusia Klein, 1980).

F.KONSEP TRADISIONAL KUASILITAS PENYAKIT
Perlu diketahui bahwa penyakit rakyat umumnya belajar sindrom yang individu dari kelompok budaya tertentu mengklaim telah dan dari mana budaya mereka mendefinisikan etiologi, perilaku, prosedur diagnostik, metode pencegahan, dan pengobatan tradisional atau praktik menyembuhkan.kebanyakan kasus penyakit awam memiliki beberapa sebab-akibat dan mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda untuk diagnosis, perawatan, dan menyembuhkan termasuk rakyat dan intervensi medis Barat

G.KONSEP BUDAYA
Budaya dipelajari oleh setiap generasi baik melalui pengalaman hidup formal dan informal. Bahasa utama melalui sarana transmisi budaya. Praktek-praktek budaya tertentu sering timbul karena lingkungan kelompok sosial dan fisik. Praktek budaya dan kepercayaan yang diadaptasi dari waktu ke waktu tetapi mereka terutama tetap konstan selama mereka memenuhi kebutuhan.

H.TUJUAN MENGETAHUI PASIEN YANG BUDAYA DAN AGAMA UNTUK TENAGA KESEHATAN
Budaya latar belakang mempengaruhi kesehatan seseorang dalam semua dimensi, sehingga perawat harus mempertimbangkan latar belakang budaya klien ketika merencanakan perawatan. Meskipun kebutuhan dasar manusia adalah sama bagi semua orang, cara seseorang berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh budaya.Untuk meningkatkan kesadaran cara di mana sistem iman mereka sendiri. Menyediakan sumber daya untuk pertemuan dengan penyakit, penderitaan dan kematian.Untuk mendorong pemahaman, penghormatan dan penghargaan atas individualitas dan keragaman keyakinan pasien, nilai-nilai, spiritualitas dan budaya tentang penyakit, artinya, penyebab, pengobatan, dan hasil.
Untuk memperkuat komitmen mereka untuk hubungan-obat berpusat yang menekankan mengurus orang yang menderita bukan hanya perhatian lebih pada patofisiologi penyakit, dan mengakui dokter sebagai komponen dinamis dari hubungan itu.Untuk memudahkan dalam mengenali peran pendeta pendeta rumah sakit dan pasien sebagai mitra dalam tim perawatan kesehatan dalam memberikan perawatan bagi pasien.Untuk mendorong dalam mengembangkan dan mempertahankan program fisik, emosional dan spiritual terapi perawatan memperkenalkan diri dari Timur, seperti ayurveda dan pancha karmaLeininger (1991,2002 a) telah mendefinisikan keperawatan transkultural sebagai studi perbandingan budaya untuk memahami kesamaan (budaya universal) dan perbedaan (budaya-tertentu) di seluruh kelompok manusia.

I.BUDAYA KONGRUEN PERAWATAN
Perawatan yang sesuai pola menghargai orang-orang hidup dan set-makna yang dihasilkan dari masyarakat itu sendiri, bukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Menemukan nilai-nilai budaya perawatan klien, makna, kepercayaan dan praktek-praktek yang berkaitan dengan asuhan keperawatan dan kesehatan membutuhkan perawat untuk mengasumsikan peran peserta didik budaya klien dan copartners dengan klien dan keluarga dalam mendefinisikan karakteristik perawatan bermakna dan bermanfaat. (Leininger, 2002).
Budaya kompeten adalah kemampuan praktisi untuk menjembatani kesenjangan budaya dalam merawat, bekerja dengan perbedaan budaya dan memungkinkan klien dan keluarga untuk mencapai dan mendukung kepedulian bermakna. Budaya kompeten memerlukan pengetahuan khusus, keterampilan, dan sikap dalam penyampaian perawatan kongruen budaya dan kesadaran.
J.PERAWATAN KEPUTUSAN
Leininger (1991) mengidentifikasi tiga keperawatan mode keputusan dan tindakan untuk mencapai perawatan budaya kongruen. Semua tiga mode keputusan profesional dan tindakan yang bertujuan untuk membantu, mendukung, memfasilitasi, atau memungkinkan orang dari budaya tertentu. Tiga mode untuk perawatan kongruen, keputusan, dan tindakan yang diusulkan dalam teori diperkirakan untuk memimpin untuk kesehatan dan kesejahteraan, atau untuk menghadapi penyakit dan kematian.
1. pelestarian budaya atau pemeliharaan: Mempertahankan dan atau melestarikan nilai-nilai peduli terkait sehingga klien dapat mempertahankan kesejahteraan mereka, sembuh dari penyakit, atau cacat wajah dan / atau kematian.
2.Cultural atau negosiasi-Beradaptasi atau bernegosiasi dengan yang lain untuk memuaskan hasil kesehatan atau bermanfaat
3. perawatan repatterning Budaya atau restrukturisasi: Records, mengubah, atau sangat mengubah kehidupan cara itu klien untuk yang berbeda dan menguntungkan kesehatan, pola baru

K.PENYEBAB SAKIT DAN PENCEGAHAN BERHUBUNGAN DENGAN MAKANAN
Beberapa faktor yang menyebabkan penyakit. Sebuah ketidakseimbangan panas-dingin, misalnya, terutama disebabkan oleh diet yang tidak tepat. Makanan zat diklasifikasikan sebagai panas atau dingin dengan dan tanpa memandang suhu mereka yang sebenarnya. Klasifikasi ini dapat bervariasi dari orang ke orang, tapi pada dasarnya, makanan tertentu yang dikenal sebagai panas, dan lain-lain yang dikenal sebagai dingin. Contoh makanan dingin, madu, alpukat, pisang, dan kacang lima. Contoh makanan panas-adalah coklat, kopi, makan com, bawang putih, ginjal kacang, bawang, dan kacang polong. Penyakit dapat terjadi jika makanan ini dimakan di kombinasi yang tidak tepat atau jumlah.

L.TRADISIONAL TENTANG KESEHATAN MENTAL
Dalam sistem kepercayaan tradisional, penyakit mental disebabkan oleh kurangnya keselarasan emosi atau, kadang-kadang, oleh roh-roh jahat. kesehatan mental terjadi ketika fungsi psikologis dan fisiologis yang terintegrasi. Beberapa Amerika Asia tua berbagi kepercayaan Buddha bahwa masalah dalam kehidupan ini yang paling mungkin terkait dengan pelanggaran yang dilakukan dalam kehidupan masa lalu. Selain itu kehidupan sebelumnya kita dan kehidupan masa depan kita adalah menjadi bagian dari siklus kehidupan.
M.PERAN PERAWAT
Perawat harus dimulai penilaian dengan mencoba untuk menentukan warisan budaya klien dan kemampuan bahasa. Klien harus diminta jika ada keyakinan kesehatannya berhubungan dengan penyebab penyakit atau masalah. Perawat itu kemudian harus menentukan apa, jika ada, pengobatan rumah orang itu mengambil untuk mengobati gejala.Perawat harus mengevaluasi sikap mereka terhadap asuhan keperawatan etnis. Beberapa perawat mungkin percaya bahwa mereka harus memperlakukan semua klien yang sama dan hanya bertindak secara alami, namun sikap ini gagal untuk mengakui bahwa perbedaan budaya memang ada dan bahwa tidak ada satu "alam" perilaku manusia Perawat tidak dapat bertindak sama dengan semua klien dan masih berharap untuk memberikan efektif, individual, perawatan holistik.





















BAB III
 PENUTUP

III.I.KESIMPULAN
Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu.Oleh sebab itu,penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat. misalnya kebiasaan hidup sehari-hari,seperti tidur,makan,pekerjaan,pergaulan sosial dan lain-lain.Kultur juga terbagi dalam sub kultur.
Nilai-nilai budaya timur masih sangat kental,seperti misalnya wanita yang sedang hamil ingin diperiksa oleh bidan atau perawat wanita daripada dengan dokter pria..Hal ini menunjukkan bahwa budaya timur masih kental dengan hal-hal yang dianggap tabu. Dalam Masyarakat tradisional sistem pengobatan tradasional ini adalah pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara yang sama seperti mempelajari pranata sosial umumnya dan bahwa praktek pengobatan asli(tradisional)adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengenai sebab akibat.

III.II.SARAN
Pihak penulis menyarankan agar  para pembaca sekalian dapat mengikuti sebagian besar petunjuk yang telah dirangkum dalam penulisan makalah ini,hal ini dikarenakan  untuk  mengetahui  transkultural  nursing dan perawat harus mengetahui budaya individu yang dirawat karena sangat berpengaruh dengan  kehidupan individu maupun kelompok.




DAFTAR PUSTAKA


http;//gooogle.com,ahli madya,Dasar-dasar keperawatan.Transkultural Nursing.






No comments:

Post a Comment