MAKALAH
DASAR-DASAR
KEPERAWATAN
TRANSKULTURAL
NURSING
Disusun oleh: Ahmad khoiron
Dosen pembimbing:
Ns.Dian Dwiana,S.Kep
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2011/2012
Kata Pengantar
Puji syukur
kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya lah makalah “Dasar-dasar Keperawatan “ ini dapat diselesaikan.
Meskipun masih banyak kekurangan baik dari segi isi, sistematika, maupun cara
penyajiannya. Makalah Dasar-dasar Keperawatan ini merupakan hasil dari rangkuman berbagai
sumber yang menjelaskan tentang masalah Dasar-dasar Keperawatan yang
menjelaskan tentang Transcultural Nursing.
Akhirnya
kami mengharapkan semoga makalah ini dapat membantu mahasiswa yang lain dalam mempelajari
tentang Dasar-dasar Keperawatan yang mengenai tentang Transcultural Nursing,baik
dari segi pandangan mahasiswa maupun masyarakat lainnya. Dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Bengkulu,
4 Desember 2012
Penulis
Daftar
Isi
Halaman
judul
Kata
pengantar ......................................................................................... i
Daftar
isi .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
I.I.Latar
Belakang ..................................................................................... iii
I.II.Tujuan
................................................................................................ iv
I.II.Manfaat
.............................................................................................. iv
BAB II ISI
II.I.Transkultural
Dalam Keperawatan ..................................................... 1
A.
Pengertian Transkultural .................................................................................................. 1
B.
Konsep Transkultural........................................................................................................
1
C.
Peran dan fungsi Transkultural.........................................................................................
2
D.
Kepercayaan kuno dan praktek pengobata.......................................................................
3
E.
Tradisional konsep kesehatan dan penyakit......................................................................
7
F.
Konsep tradisional kuasilitas penyakit..............................................................................
7
G.
Konsep budaya.................................................................................................................
8
H.
Tujuan mengetahui pasien yang budaya dan agama untuk tenaga kerja.......................... 8
I.
Budaya kungruen keperawatan..........................................................................................
9
J.
Penyebab sakit dan pengobatan berhubungan dengan makanan....................................... 10
L.
Trdisional tentang keperawatan mental.............................................................................
11
M.
Peran perawatan...............................................................................................................
11
BAB III PENUTUP
III.I.Kesimpulan........................................................................................
13
III.II.Saran.................................................................................................
13
Daftar
pustaka..........................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
I.I.Latar Belakang
Transkultural Nursing mengetahui
bagaimana seorang perawat itu dalam melaksanakan tugasnya yang berhubungan
dengan nilai budaya dalam masyarakat.Dimana kebudayaan itu mempengaruhi seorang
perawat dalam melaksanakan tugasnya atau dalam perawatan pasiennya.dalam hal
ini konsep transkultural sangat diperlukan,konsep keperawatan tersebut
merupakan konfigurasi dari ilmu kesehatan dan seni perawat meliputi pengetahuan
ilmu humanistic,philosopi perawatan,praktik klinis keperwatan,komunikasi dan
ilmu sosial.oleh karena itu tindakan keperawatan harus didasarkan pada tindakan
yang komperhensip skaligus holistik.
Dalam hal ini transkultural nursing
mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan individu,hal ini sangat
penting bagi perawat untuk mengetahui latar belakang budaya seorang pasien
dalam melaksanakan asuhan keperawatan, misalnya kita mengetahui kebiasaan
hidupnya sehari-hari, seperti tidur,makan ,kebersihan dirinya.
Kepercayaan kuno dan praktik
pengobatan dalam hal ini masih sangat kental dalam masyarakat,sistem pengobatan
tradisional merupakan sub unsur kebudayaan masyarakat sederhana, dimana dalam
hal ini masih banyak masyarakat yang percaya dalam pengobatan tradisional.dan
beberapa penyakitpun masih banyak dihubungkan dengan kepercayaan dalam
masyarakat,sehingga penyembuhannya banyak melakukan secara tradisional.dalam
hal ini mengetahui budaya jawa dan budaya sunda dalam pengobatan tradisional.
I.II.Tujuan
Mengetahui hubungan budaya
dimasyarakat dan dunia keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan.serta
bagaimana budaya itu mempengaruhi dalam pelaksanaan tugas perawat.
I.II.Manfaat
Untuk mngetahui nilai budaya yang
berbeda melalui proses interaksi sosial,dan merupakan suatu area kajian ilmiah
yang brkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya(nilai budaya
yang berbeda,ras,yang mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan
keperawatan kepada klien/pasien).
BAB II
ISI
II.I.Transkultural Dalam Keperawatan
A.PENGERTIAN
TRANSKULTURAL
Bila
ditinjau dari makna kata, transkultural berasal dari kata trans dan culture,
trans berarti alur perpindahan, jalan lintas atau penghubung, sedangkan culture
berarti budaya. Menurut kamus besar bahasa indonesia; trans berarti
melintang,menembus,melintas dan melalui. Cultur berarti kebudayaan, cara
pemeliharaan, kepercayaan, nilai-nilai dan pola prilaku yang umum berlaku bagi
suatu kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya, sedangkan cultural
berarti sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan.Jadi, transkultural dapat
diartikan sebagai pertemuan kedua nilai-nilai budaya yang berbeda melalui
proses interaksi sosial. Transkultural nursing merupakan suatu area kajian
ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya.
Menurut Leininger (1991).
B.KONSEP
TRANSKULTURAL
Kazier
Barabara(1983)dalam bukunya yang berjudul Fundamentals Of Nursing Concept and
Procedures mengatakan bahwa konsep keperawatan adalah tindakan perawatan yang
merupakan konfigurasi dan ilmu kesehatan dan seni merawat yang meliputi
pengetahuan ilmu humanistic,philosopi perawatan,praktik klinis
keperawatan,komunikasi dan ilmu sosial.konsep ini ingin memberikan penegasan
bahwa sifat seorang manusia yang menjadi target pelayanan dalam perawatan
adalah bersifat bio,psiko,sosial,spiritual.Oleh karenanya,tindakan perawatan
harus didasarkan pada tindakan yang komferhensif sekaligus holistik.
Budaya
merupakan salah satu dari perwujudan atau bentuk interaksi yang nyata sebagai
manusia yang bersifat sosial.Budaya yang berupa norma,adat istiadat menjadi
acuan prilaku manusia dalam kehidupan dengan yang lain.Pola kehidupan yang
berlangsung lama dalam suatu tempat,selalu diulangi,membuat manusia terikat
dalam proses yang
dijalaninya.Keberlangsungan terus-menerus dan lama merupakan proses
internalisasi dari suatu nilai-nilai yang mempengaruhi pembentukan
karakter,pola pikir,pola interaksi prilaku yang kesemuanya itu akan mempunyai
pengaruh pada pendekatan intervensi keperawatan(cultural nursing approach).
C.PERAN
DAN FUNGSI TRANSKULTURAL
Budaya
mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu.Oleh sebab itu,penting bagi
perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat. misalnya kebiasaan
hidup sehari-hari,seperti tidur,makan,pekerjaan,pergaulan sosial dan
lain-lain.Kultur juga terbagi dalam subkultur. Subkultur adalah kelompok pada
suatu kultur yang tidak seluruhnya menganut pandangan kelompok kultur yang
lebih besar atau memberi makna yang berbeda. Nilai-nilai budaya
timur,menyebabkan sulitnya wanita yang hamil mendapat pelayanan dari dokter
pria.dalam beberapa keadaan,lebih mudah menerima pelayanan kesehatan dari
dokter wanita dan bidan.Hal ini menunjukkan bahwa budaya timur masih kental
dengan hal-hal yang dianggap tabu.
Dalam
tahun-tahun terakhir ini, makin ditekankan pentingnya pengaruh kultur terhadap pelayanan perawatan. Perawatan
transkultural merupakan bidang yang relatif baru diberfokus pada studi perbandingan
nilai-nilai dan praktik budaya tentang kesehatan dan hubungan dengan
perawatannya.Leinenger(1991) mengatakan bahwa taranskultural nursing merupakan
suatu area kejadian ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan
nilai-nilai budaya.
Menurut
Dr.Madelini Leininger,studi praktek pelayanan kesehatan transkultural adalah
berfungsi untuk meningkatkan pemahamanan atas tingkahlaku manusia dalam kaitan
dengan kesehatannya.Lininger berpendapat,kombinasi pengetahuan tentang pola
praktek transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin
sempurnanya pelayanan keperawatan dan kesehatan orang banyak dan berbagai
kultur.
D.KEPERCAYAAN
KUNO DAN PRAKTEK PENGOBATAN
Sistem
pengobatan tradisional merupakan sub unsur kebudayaan masyarakat
sederhana,pengetahuan tradisional.Dalam Masyarakat tradisional sistem
pengobatan tradasional ini adalah pranata sosial yang harus dipelajari dengan
cara yang sama seperti mempelajari pranata sosial umumnya dan bahwa praktek
pengobatan asli(tradisional)adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang
berlaku mengenai sebab akibat.
Beberapa
hal yang berhubungan kesehatan (sehat-sakit)menurut budaya-budaya yang ada di
indonesia diantaranya adalah :
A.
Budaya
Jawa
Menurut
orang jawa, sehat adalah keadaan yang seimbang dunia fisik dan
batin.bahkan,semua itu berakar pada batin.Jika batin karep ragu nututi artinya
berkehendak,raga atau badan akan mengikuti.Sehat dalam kontek raga berarti
waras.apabila seseorang tetap mampu menjalakan peranan sosial sehari-hari.Untuk
menentukan sebab-sebab suatu penyakit ada 2 konsep yaitu,konsep Personalistik
dan Konsep Naluralistik. Dalam konsep personalistik,penyakit disebabkan oleh
makhluk supernatural(makhluk ghaib,dewa),Mkhluk yang bukan manusia (hantu,roh
leluhur,roh jahat)dan manusia (tukang sihir ,tukang tenun).Penyakit ini disebut
ora lumbrah atau ora sabaeine(tidak wajar / tidak biasa).Penyembuhannya adalah
berdasarkan pengetahuan secara ghaib atau supernatural,misalnya melakukan
upacara dan sesaji.Dilihat dari segi personalistik jenis penyakit ini terdiri
dari kesiku,kewalat.Penyembuhannya dapat melalui seorang dukun.
Ada beberapa katagori dukun pada masyarakat jawa yang
mempunyai nama dan fungsi masing-masing.
a. Dukun
Bayi,menangani terhadap penyakit yang berhubungan dengan kesehatan bayi
b. Dukun
pijat,menangani sakit terkilir,patah tulang.
c. Dukun
mantra,manangani orang yang kemasukan roh halus
B.
Budaya
Sunda
Konsep sehat sakit
tidak hanya mencakup aspek fisik saja,tetapi juga bersifat sosial
budaya.istilah lokal yang biasa dipakai oleh masyarakat jawa barat(orang
sunda)adalah muriang untuk demam,nyerisirah sakit kepala.
1. Pengertian
Sehat sakit
Menurut orang
sunda,orang sehat adalah mereka yang makan terasa enak walaupun dengan lauk
seadanya,dapat tidur nyenyak dan tidak
ada yang dikeluhkan,sedangkan sakit adalah apabila badan terasa sakit,panas
atau makan terasa pahit.Dalam bahasa sunda orang sehat disebut cageur,sedangkan
orang sakit disebut gering.
Ada beberapa perbedaan
antara sakit ringan dan sakit berat.Orang disebut sakit ringan apabila masih
dapat berjalan kaki,masih dapat bekerja,masih dapat makan dan minum dan dapat
sembuh dengan minum obat atau obat tradisional yang dibeli diwarung. Orang
disebut sakit berat, apabila badan terasa lemas, tidak dapat melakukan kegiatan
sehari-hari, sulit tidur, harus berobat kedokter/puskesmas, apabila menjalani rawat
inap memerlukan biaya mahal.Konsep sakit ringan dan sakit berat bertitik tolak
pada keadaan fisik penderita melakukan kegiatan sehari-hari, dan sumber
pengobatan yang digunakan.Berikut contoh sakit dengan penyebab,pencegahan dan
pengobatan sendiri.
Ø Sakit
Demam
Keluhan demam(bahasa
sunda-meriang atau panas tiris)ditandai dengan badan terasa
pegal-pegal,menggigil,kadang-kadang bibir biru.Penyebab demam adalah udara
kotor ,menghisap debu kotor,pergantian cuaca,kondisi badan
lemah,kehujanan,kepanasan cukup lama,dan keletihan.Pencegahan demam adalah
dengan menjaga kebersihan udara yang dihisap,makan teratur,olahraga cukup,tidur
cukup,minum cukup,kalau badan masih panas/berkeringat jangan langsung
mandi,jangan kehujanan dan banyak makan sayuran atau buah.Pengobatan sendiri
demam dapat dilakukan dengan obat tradisional,yaitu kompres badan dengan
tumbukan daun melinjo,daun cabe atau daun sin gkong,atau dapat juga dengan obat
warung yaitu paramek atau puyer bintang tujuh nomor 16.
Adapun
yang dipercayai oleh masyarakat antara lain:
Ø Budaya
Budaya
adalah belajar,berbagi dan dipancarkan
nilai-nilai, keyakinan, norma dan cara praktek hidup dari kelompok tertentu
yang memandu pemikiran, keputusan, dan tindakan dengan cara yang bermotif.
Ø Agama
Agama
adalah seperangkat kepercayaan dalam ilahi atau kekuatan manusia super (atau
kekuasaan) untuk ditaati dan disembah sebagai pencipta dan penguasa alam
semesta? nilai-nilai etis dan sistem agama kepercayaan dan praktek, perbedaan
dalam budaya dan seluruh budaya yang ditemukan
Ø Etnis
mengacu
kepada sekelompok orang yang berbagi budaya umum dan khas dan yang merupakan
anggota dari sebuah kelompok tertentu.
Ø Akulturasi
individu
yang telah diambil pada, biasanya diamati, fitur dari budaya lain. Orang-orang
dari kelompok minoritas cenderung menganggap sikap, nilai, kepercayaan,
menemukan praktek-praktek masyarakat yang dominan sehingga menghasilkan pola
budaya campuran.
E.TRADISIONAL KONSEP KESEHATAN DAN PENYAKIT
Bila
dilihat di berbagai kelompok multikultural, penjelasan untuk kesehatan dan
penyakit yang ditandai, kepercayaan tradisional banyak tentang penyebab
penyakit, pengobatan, dan praktek kesehatan umum dapat dilihat sebagai sangat
kompleks, dinamis, dan interaktif. Penjelasan ini sering melibatkan keluarga,
masyarakat, dan / atau agen supernatural dalam sebab dan akibat, placation, dan
ritual pengobatan untuk mencegah, mengendalikan, atau menyembuhkan penyakit.
Kegagalan untuk memahami dan menghargai "perbedaan" yang dapat
memiliki implikasi serius bagi keberhasilan setiap Promosi Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit (HPDP) usaha.Perlu diketahui bahwa di banyak budaya Timur
dan budaya lain di dunia berkembang, lokus kontrol untuk kausalitas penyakit
yang sering berpusat di luar individu, sedangkan dalam budaya Barat, lokus kontrol
cenderung lebih berorientasi internal (Dim-out, 1995 ).Mengakui bahwa pasien
banyak individu dan praktisi kesehatan memiliki pemahaman spesifik tentang
kausalitas kesehatan dan penyakit dan pengobatan yang disebut model penjelasan.
Model ini umumnya merupakan konglomerasi dari pelatihan budaya dan sosial
masing-masing, keyakinan, dan nilai-nilai, agama / kepercayaan, nilai, dan
perilaku-, dan pemahaman konsep biomedis bahwa setiap kelompok memegang
(manusia Klein, 1980).
F.KONSEP TRADISIONAL KUASILITAS PENYAKIT
Perlu
diketahui bahwa penyakit rakyat umumnya belajar sindrom yang individu dari
kelompok budaya tertentu mengklaim telah dan dari mana budaya mereka mendefinisikan
etiologi, perilaku, prosedur diagnostik, metode pencegahan, dan pengobatan
tradisional atau praktik menyembuhkan.kebanyakan kasus penyakit awam memiliki
beberapa sebab-akibat dan mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda untuk
diagnosis, perawatan, dan menyembuhkan termasuk rakyat dan intervensi medis
Barat
G.KONSEP BUDAYA
Budaya
dipelajari oleh setiap generasi baik melalui pengalaman hidup formal dan
informal. Bahasa utama melalui sarana transmisi budaya. Praktek-praktek budaya
tertentu sering timbul karena lingkungan kelompok sosial dan fisik. Praktek
budaya dan kepercayaan yang diadaptasi dari waktu ke waktu tetapi mereka
terutama tetap konstan selama mereka memenuhi kebutuhan.
H.TUJUAN MENGETAHUI PASIEN YANG BUDAYA DAN AGAMA
UNTUK TENAGA KESEHATAN
Budaya
latar belakang mempengaruhi kesehatan seseorang dalam semua dimensi, sehingga
perawat harus mempertimbangkan latar belakang budaya klien ketika merencanakan
perawatan. Meskipun kebutuhan dasar manusia adalah sama bagi semua orang, cara
seseorang berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh
budaya.Untuk meningkatkan kesadaran cara di mana sistem iman mereka sendiri.
Menyediakan sumber daya untuk pertemuan dengan penyakit, penderitaan dan
kematian.Untuk mendorong pemahaman, penghormatan dan penghargaan atas
individualitas dan keragaman keyakinan pasien, nilai-nilai, spiritualitas dan
budaya tentang penyakit, artinya, penyebab, pengobatan, dan hasil.
Untuk
memperkuat komitmen mereka untuk hubungan-obat berpusat yang menekankan
mengurus orang yang menderita bukan hanya perhatian lebih pada patofisiologi
penyakit, dan mengakui dokter sebagai komponen dinamis dari hubungan itu.Untuk
memudahkan dalam mengenali peran pendeta pendeta rumah sakit dan pasien sebagai
mitra dalam tim perawatan kesehatan dalam memberikan perawatan bagi
pasien.Untuk mendorong dalam mengembangkan dan mempertahankan program fisik,
emosional dan spiritual terapi perawatan memperkenalkan diri dari Timur,
seperti ayurveda dan pancha karmaLeininger (1991,2002 a) telah mendefinisikan
keperawatan transkultural sebagai studi perbandingan budaya untuk memahami
kesamaan (budaya universal) dan perbedaan (budaya-tertentu) di seluruh kelompok
manusia.
I.BUDAYA KONGRUEN PERAWATAN
Perawatan
yang sesuai pola menghargai orang-orang hidup dan set-makna yang dihasilkan
dari masyarakat itu sendiri, bukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Menemukan nilai-nilai budaya perawatan klien, makna, kepercayaan dan
praktek-praktek yang berkaitan dengan asuhan keperawatan dan kesehatan
membutuhkan perawat untuk mengasumsikan peran peserta didik budaya klien dan copartners
dengan klien dan keluarga dalam mendefinisikan karakteristik perawatan bermakna
dan bermanfaat. (Leininger, 2002).
Budaya
kompeten adalah kemampuan praktisi untuk menjembatani kesenjangan budaya dalam
merawat, bekerja dengan perbedaan budaya dan memungkinkan klien dan keluarga
untuk mencapai dan mendukung kepedulian bermakna. Budaya kompeten memerlukan
pengetahuan khusus, keterampilan, dan sikap dalam penyampaian perawatan
kongruen budaya dan kesadaran.
J.PERAWATAN KEPUTUSAN
Leininger
(1991) mengidentifikasi tiga keperawatan mode keputusan dan tindakan untuk
mencapai perawatan budaya kongruen. Semua tiga mode keputusan profesional dan
tindakan yang bertujuan untuk membantu, mendukung, memfasilitasi, atau
memungkinkan orang dari budaya tertentu. Tiga mode untuk perawatan kongruen,
keputusan, dan tindakan yang diusulkan dalam teori diperkirakan untuk memimpin
untuk kesehatan dan kesejahteraan, atau untuk menghadapi penyakit dan kematian.
1.
pelestarian budaya atau pemeliharaan: Mempertahankan dan atau melestarikan
nilai-nilai peduli terkait sehingga klien dapat mempertahankan kesejahteraan
mereka, sembuh dari penyakit, atau cacat wajah dan / atau kematian.
2.Cultural
atau negosiasi-Beradaptasi atau bernegosiasi dengan yang lain untuk memuaskan
hasil kesehatan atau bermanfaat
3.
perawatan repatterning Budaya atau restrukturisasi: Records, mengubah, atau
sangat mengubah kehidupan cara itu klien untuk yang berbeda dan menguntungkan
kesehatan, pola baru
K.PENYEBAB SAKIT DAN PENCEGAHAN BERHUBUNGAN DENGAN
MAKANAN
Beberapa
faktor yang menyebabkan penyakit. Sebuah ketidakseimbangan panas-dingin,
misalnya, terutama disebabkan oleh diet yang tidak tepat. Makanan zat
diklasifikasikan sebagai panas atau dingin dengan dan tanpa memandang suhu
mereka yang sebenarnya. Klasifikasi ini dapat bervariasi dari orang ke orang,
tapi pada dasarnya, makanan tertentu yang dikenal sebagai panas, dan lain-lain
yang dikenal sebagai dingin. Contoh makanan dingin, madu, alpukat, pisang, dan
kacang lima. Contoh makanan panas-adalah coklat, kopi, makan com, bawang putih,
ginjal kacang, bawang, dan kacang polong. Penyakit dapat terjadi jika makanan
ini dimakan di kombinasi yang tidak tepat atau jumlah.
L.TRADISIONAL TENTANG KESEHATAN MENTAL
Dalam
sistem kepercayaan tradisional, penyakit mental disebabkan oleh kurangnya
keselarasan emosi atau, kadang-kadang, oleh roh-roh jahat. kesehatan mental
terjadi ketika fungsi psikologis dan fisiologis yang terintegrasi. Beberapa
Amerika Asia tua berbagi kepercayaan Buddha bahwa masalah dalam kehidupan ini
yang paling mungkin terkait dengan pelanggaran yang dilakukan dalam kehidupan
masa lalu. Selain itu kehidupan sebelumnya kita dan kehidupan masa depan kita
adalah menjadi bagian dari siklus kehidupan.
M.PERAN PERAWAT
Perawat
harus dimulai penilaian dengan mencoba untuk menentukan warisan budaya klien
dan kemampuan bahasa. Klien harus diminta jika ada keyakinan kesehatannya
berhubungan dengan penyebab penyakit atau masalah. Perawat itu kemudian harus
menentukan apa, jika ada, pengobatan rumah orang itu mengambil untuk mengobati
gejala.Perawat harus mengevaluasi sikap mereka terhadap asuhan keperawatan
etnis. Beberapa perawat mungkin percaya bahwa mereka harus memperlakukan semua
klien yang sama dan hanya bertindak secara alami, namun sikap ini gagal untuk
mengakui bahwa perbedaan budaya memang ada dan bahwa tidak ada satu
"alam" perilaku manusia Perawat tidak dapat bertindak sama dengan
semua klien dan masih berharap untuk memberikan efektif, individual, perawatan
holistik.
BAB III
PENUTUP
III.I.KESIMPULAN
Budaya
mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu.Oleh sebab itu,penting bagi
perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat. misalnya kebiasaan
hidup sehari-hari,seperti tidur,makan,pekerjaan,pergaulan sosial dan
lain-lain.Kultur juga terbagi dalam sub kultur.
Nilai-nilai
budaya timur masih sangat kental,seperti misalnya wanita yang sedang hamil
ingin diperiksa oleh bidan atau perawat wanita daripada dengan dokter pria..Hal
ini menunjukkan bahwa budaya timur masih kental dengan hal-hal yang dianggap
tabu. Dalam Masyarakat tradisional sistem pengobatan tradasional ini adalah
pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara yang sama seperti mempelajari
pranata sosial umumnya dan bahwa praktek pengobatan asli(tradisional)adalah
rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengenai sebab akibat.
III.II.SARAN
Pihak
penulis menyarankan agar para pembaca
sekalian dapat mengikuti sebagian besar petunjuk yang telah dirangkum dalam
penulisan makalah ini,hal ini dikarenakan untuk
mengetahui transkultural nursing dan perawat harus mengetahui budaya
individu yang dirawat karena sangat berpengaruh dengan kehidupan individu maupun kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
http;//gooogle.com,ahli
madya,Dasar-dasar keperawatan.Transkultural
Nursing.
No comments:
Post a Comment