Tatacara Menyikat
Gigi yang Benar
Menyikat gigi merupakan pertahanan nomor satu terhadap
masalah gigi. Kegiatan menggosok gigi harus dilakukan dengan benar, yakni dua
kali sehari, sesudah sarapan dan sebelum tidur, serta
mencapai seluruh permukaan
gigi.
Meski kita tahu bahwa sisa makanan yang menempel di gigi bisa memicu
bakteri, namun bukan berarti setiap selesai makan kita harus segera menyikat
gigi. Kapan perlu menyikat gigi, hal itu tergantung pada apa yang baru saja
kita makan atau minum. Setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi
kandungan asamnya, seperti kopi, buah yang rasanya asam, atau softdrink
sebaiknya Anda berkumur dulu untuk menetralisir kadar asam. Tunggulah sampai
satu jam sebelum menyikat gigi.
“Jika langsung menyikat gigi setelah minum minuman berkarbonasi atau makanan
yang asam, gigi bisa erosi,” kata Meinecke, juru bicara Academy of General
Dentistry.
Sementara itu menyikat gigi dianjurkan 20 menit setelah makan karena pada
saat ini tingkat keasaman ludah sudah kembali normal. Ketika makan, pH akan
turun dari yang normalnya 6,8 menjadi 4. Namun, secara perlahan-lahan, pH-nya
akan naik kembali dalam waktu sekitar 20 menit. Jika terburu-buru menyikat gigi
struktur saliva akan rusak, padahal salah satu fungsi air ludah adalah
penyeimbang dan membantu proses pencernaan.
Sikat gigi saja cukup untuk menghilangkan bakteri kalau dilakukan dengan
sempurna. Kuman atau bakteri yang tersisa di mulut bisa dibersihkan dengan
berkumur atau membersihkan permukaan lidah. Menyikat gigi yang benar, adalah
memastikan bulu-bulu sikat mampu mencapai gusi dan sebelah bawah permukaan gusi
selain permukaan gigi. Pelan-pelan, gosokkan sikat gigi dengan gerakan ke atas
ke bawah (dari gusi ke gigi). Lalu selesaikan dengan menyikat lidah Anda.
Susunan gigi tidak teratur memang akan menyulitkan pembersihan. Untuk
membersihkan sisa-sisa makanan yang tersisa di gigi, bisa dilakukan flossing
atau benang gigi. “Tidak ada salahnya melakukan flossing, apalagi kalau
geliginya tak teratur,” ucapnya.
Menyikat gigi secara teratur dua kali sehari menggunakan pasta gigi
mengandung fluoride terbukti dapat mengurangi kerusakan pada gigi. Fluoride
berfungsi menjadikan gigi lebih kuat dan tidak mudah berlubang serta
menghilangkan kepekaan akar gigi.
Bagaimana Cara
Menggosok Gigi yang Benar ?
Berikut cara menyikat gigi yang baik :
1. Mulailah dengan
menyikat gigi yang digunakan untuk mengunyah untuk menghilangkan sisa-sisa
makanan
2. Sikat gigi
dimiringkan dan disikat memutar dengan sudut sedikat 45 derajat
3. Hilangkan
kebiasaan buruk menyikat gigi dengan gerakan kiri-kanan. Gerakan yang benar
adalah ‘merah-putih’, yaitu dari gusi ke gigi.
4. Sikat gigi
dengan lembut untuk membantu mengurangi plak dan merangsang gusi. Lakukan
pijatan gusi untuk memperlancar peredaran darah.
5. Pindahkan sikat
gigi ke posisi vertikal dan fokus dan gigi depan atas dan bawah dalam. Ini
adalah bagian gigi tempat plak sering terakumulasi.
6. Bersihkan gigi
pada seluruh permukaan gigi sampai ke celah-celah gigi dan saku gusi
7. Buka mulut Anda
lebar-lebar dan sikat juga permukaan lidah, bagian dalam pipi dan lagit-langit
mulut. Ini merupakan langkah penting dalam menyikat gigi yang benar, karena
kotoran bisa menjadi 80 persen penyebab bau mulut.
8. Bila dirasa
kurang bersih, bisa diulangi cara-cara di atas.
9. Setelah
selesai, bilas mulut dan sikat gigi dengan air bersih. Dan rendam sikat gigi
beberapa menit di dalam air untuk membunuh bakteri mulut yang mungkin
tertinggal di sikat gigi.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan ketika menggosok gigi:
(1) Cara menyikat
harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi dan gusi secara
baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar gigi);
(2) Gerakan sikat
gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi dengan tidak
memberikan tekanan berlebih;
(3) Cara menyikat
harus tepat dan efisien.
(4) Frekuensi
menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang dan sebelum
tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur
malam).
Telah kita ketahui bahwa frekuensi menggosok gigi adalah sehari 3 X, setiap
sehabis makan dan sebelum tidur. Kenyataannya menggosok gigi 3 X sehari tidak
selalu dapat dilakukan, terutama ketika seseorang berada di sekolah, kantor
atau tempat lain. Manson (1971) berpendapat bahwa menggosok gigi sehari cukup 2
X, setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
Menyikat gigi
harus dilakukan secara sistematis, tidak ada sisa makanan tertinggal. Caranya
menggosok mulai dari gigi belakang kanan/kiri digerakan ke arah depan dan
berakhir pada gigi belakang kanan/kiri dari sisi lainnya. Hasil penyikatan akan
lebih baik bila menggunakan disclosing solution atau disclosing tablet sebelum
dan sesudah penyikatan gigi. Dengan disclosing solution, lapisan-lapisan yang
melekat pada permukaan gigi dapat terlihat jelas.
Beberapa macam
cara menggosok gigi
(a) Gerakan
vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang
atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke
pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap
lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah
dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila menggosok
gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi sehingga akar
gigi terlihat.
(b) Gerakan
horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan
bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub
brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan
kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus sangat
hati-hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi.
(c) Gerakan roll
teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, paling dianjurkan,
efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada
permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat
mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga
bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan.
Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak
terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali
sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi
dan membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.
Dari sekian cara
menggosok gigi, memilih sikat gigi dan menggunakan pasta gigi, yang tersebar
banyak di pasaran.
Dengan paparan di atas, kini kita dapat memilih sesuai seleranya
masing-masing dan memerhatikan etika menggosok gigi dengan baik dan benar.
Tidak malas lagi menggosok gigi, budayakanlah menggosok gigi setelah makan dan
sebelum tidur malam, luangkanlah waktu sebentar untuk memelihara gigi Anda dan
mencapai napas segar. Perlu diingat dan diperhatikan bahwa sumber infeksi/vokal
infeksi itu berawal kondisi gigi dan mulut Anda. Insya Allah dengan gigi sehat
dan mulut segar…tidur Anda akan nyenyak dan terhindar dari penyakit.
No comments:
Post a Comment