Stem cell dalam bahasa Indonesia
disebut juga sel batang atau sel induk, sel ini dapat berkembang menjadi sel
apa saja.
Stem cell pada dasarnya adalah blok
pembangun (building block) pada tubuh manusia. Stem cell di dalam embrio pada
akhirnya akan berkembang menjadi sel, organ dan jaringan di dalam tubuh janin.
Tidak seperti sel biasa, yang hanya bisa mereplikasi untuk membuat sel sejenis,
stem cell bersifat pluripotent. Ketika terbelah, stem cell bisa menjadi salah
satu dari 220 sel yang berbeda dalam tubuh manusia. Stem cell juga memiliki
kemampuan untuk memperbaharui diri sendiri – mereka dapat mereproduksi diri
berkali-kali.
Stem cell mempunyai kemampuan yang
luar biasa untuk berkembang menjadi banyak jenis sel berbeda di dalam tubuh
selama masa awal pertumbuhan. Selain itu juga, di banyak jaringan mereka
bertindak layaknya system perbaikan internal (Internal Repair System). Ketika Stem cell membelah,
masing-masing sel baru memiliki potensi tetap sebagai Stem cell atau menjadi
sel jenis lain dengan fungsi yang spesifik, seperti sel otot, sel darah merah,
atau sel otak.
Sampai sekarang, para scientist
bekerja dengan dua jenis stem cell.
A.
Embrionic Stem Cell
Embrionic
stem cell adalah stem cell yang didapat dari embrio yang sudah dibuahi. Ketika
embrio berumur antara tiga sampai lima hari, ia mengandung stem cell, yang
sibuk bekerja untuk menciptakan berbagai organ dan jaringan yang akan membentuk
janin.
Embrionic
stem cell pertama kali diperoleh dari embrio tikus percobaan sekitar 30 tahun
yang lalu, pada tahun 1981. Kemudian pada tahun 1998 para scientist berhasil
mendapatkan Embrionic stem cell dari embrio mansia dan mengembangkannya di
dalam laboratorium. Sel ini di sebut Human embrionic stem cell.
Di
dalam embrio terdapat puluhan Stem cell. Pada awalnya, sel-sel ini masih
‘kosongan’, yang berarti bahwa nasib mereka belum ditentukan. Tapi mereka
memiliki potensi yang sangat besar. Stem cell bersifat pluripotent, yang
berarti mereka dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel, berbagai jenis
jaringan dan berbagai organ dalam tubuh manusia.
Adult
Stem Cell
Adult
stem cell adalah stem cell yang diperoleh dari sel-sel orang dewasa. Orang
dewasa juga memiliki Stem cell di jantung, otak, sumsum tulang, paru-paru dan
organ lainnya. Mereka adalah alat perbaikan built-in kita, meregenerasi sel
yang rusak oleh penyakit, cedera dan juga karena ‘pemakaian’ sehari-hari. Adult
stem cell mempunyai potensi yang lebih terbatas dari Embrionic stem cell, ia
hanya mampu berkembang menjadi jenis jaringan yang sama dengan sel asal.
Tapi
penelitian terbaru menunjukkan bahwa stem cell dewasa mungkin memiliki potensi
untuk menghasilkan jenis sel lainnya juga. Sebagai contoh, sel-sel hati dapat
dipakai untuk memproduksi insulin, yang biasanya dibuat oleh pankreas.
Kemampuan ini dikenal sebagai plastisitas atau trans-differentiation.
Potensinya
yang hampir tak terbatas telah membawa Stem cell menjadi fokus penelitian dunia
medis.
Bayangkan,
mereka memiliki kemampuan untuk mengembalikan ingatan pasien Alzheimer,
menggantikan kulit yang hilang akibat kecelakaan yang mengerikan atau
menyembuhkan orang yang begantung pada kursi roda agar kembali dapat
berjalan.
Tapi
sebelum para ilmuwan dapat menggunakan stem cell untuk tujuan medis, mereka
harus belajar terlebih dahulu bagaimana menggunakan kekuatan mereka. Mereka
tidak bisa mengobati penyakit sampai mereka belajar bagaimana memanipulasi stem
cell agar mereka berkembang menjadi jaringan atau organ tertentu. Sekarang ini
telah teramat banyak penelitian yang dilakukan untuk mengerti dan memahamai
bagaimana cara kerja Stem cell dan bagaimana mengeksplorasi potensinya untuk
kepentingan umat manusia.
Ada
2 jenis stem cell dari sumsum
tulang:
- hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali
pusat dan
dari sumsum tulang, hematopoietic stem
cell dapat diperoleh juga dari darah tepi.
- stromal stem cell
atau disebut juga mesenchymal stem cell.
Jaringan lain pada dewasa seperti
pada:
- susunan saraf pusat
- adiposit (jaringan lemak)
- otot rangka
- pankreas
Adult stem cell
mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai
dengan jaringan asalnya, adult stem
cell juga dapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lain. Misalnya: neural stem cell dapat berubah
menjadi sel darah, atau stromal stem
cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan
sebagainya.
PERAN STEM CELL DALAM RISET
1. Terapi gen.
Stem cell (dalam
hal ini hematopoietic stem cell)
digunakan sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya
dapat dilacak jejaknya apakah stem
cell ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Dan
karena stem cell mempunyai
sifat self-
renewing, maka pemberian pada terapi gen
tidak perlu dilakukan berulang-ulang, selain itu
hematopoietic stem cell juga
dapat berdiferensiasi menjadi bermacam-macam sel, sehingga transgen tersebut
dapat menetap di berbagai macam sel.
2. Mengetahui proses biologis, yaitu
perkembangan organisme dan perkembangan kanker. Melalui stem cell dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal maupun sel
kanker.
3. Penemuan dan pengembangan obat
baru, yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan
4. Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena stem cell dapat hidup di luar organ
tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka dapat dilakukan manipulasi terhadap
stem cell itu tanpa mengganggu
organ tubuh manusia. Stem cell
yang telah dimanipulasi tersebut dapat ditransplantasi
kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit tertentu.
Ada 3 golongan penyakit yang dapat
diatasi oleh stem cell:
a. Penyakit autoimun. Misalnya pada
lupus, artritis reumatoid dan diabetes tipe 1. Setelah diinduksi oleh growth factor agar hematopoietic stem cell banyak
dilepaskan dari sumsum tulang ke darah tepi, hematopoietic stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untuk
dimurnikan dari sel
imun matur. Lalu tubuh diberi agen
sitotoksik atau terapi radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak mengenal
self antigen (dianggap sebagai foreign antigen).
Setelah
itu hematopoietic stem cell
dimasukkan kembali ke tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk
berdiferensiasi menjadi sel imun matur sehingga sistem
imun tubuh kembali seperti semula.
b. Penyakit degeneratif. Pada
penyakit degeneratif seperti stroke,
penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, terdapat beberapa kerusakan atau
kematian sel-sel tertentu sehingga bermanifestasi klinis sebagai suatu
penyakit. Pada keadaan ini stem cell
setelah dimanipulasi dapat itransplantasi ke dalam tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat berdiferensiasi
menjadi sel-sel organ tertentu yang menggantikan sel-sel yang telah rusak atau
mati akibat penyakit degeneratif.
c. Penyakit keganasan. Prinsip
terapi stem cell pada keganasan
sama dengan penyakit autoimun. Hematopoietic
stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali pusat
telah lama dipakai dalam terapi leukemia dan penyakit darah lainnya.
Ada
beberapa alasan mengapa stem cell
merupakan calon yang
bagus dalam cell-based therapy:
1. Stem cell tersebut dapat diperoleh dari pasien itu sendiri. Artinya
transplantasi dapat bersifat autolog sehingga menghindari potensi rejeksi.
Berbeda dengan transplantasi organ yang membutuhkan organ donor yang sesuai (match), transplantasi stem cell dapat dilakukan tanpa
organ donor yang sesuai.
2. Mempunyai kapasitas proliferasi
yang besar sehingga dapat diperoleh sel dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas.
Misalnya pada luka bakar luas, jaringan kulit yang tersisa tidak cukup untuk
menutupi lesi luka bakar yang luas. Dalam hal ini terapi stem cell sangat berguna.
3. Mudah dimanipulasi untuk
mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi melalui metode transfer gen. Hal
ini telah dijelaskan dalam penjelasan mengenai terapi gen di atas.
4. Dapat bermigrasi ke jaringan
target dan dapat berintegrasi ke dalam jaringan dan berinteraksi dengan
jaringan sekitarnya.
No comments:
Post a Comment